Materi Sosiologi Kelas X. Bab 5. Perilaku Menyimpang (KTSP)
Table of Contents
Perilaku Menyimpang |
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: Mendeskripsikan pengertian perilaku menyimpang
Mengidentifikasi bentuk-bentuk dan contoh-contoh perilaku menyimpang dalam masyarakat
Mengidentifikasi terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna
Mampu merefleksi diri terhadap perilaku dan tindakannya
Pada bab sebelumnya kita sudah belajar materi tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Proses sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai agen sosialisasi tidak selalu koheren satu sama lain. Ada pula individu yang tidak mengalami proses sosialisasi secara sempurna, sehingga mengakibatkan timbulnya perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dapat digambarkan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Peta Konsep Materi Perilaku Menyimpang |
A. Konformitas
Proses sosialisasi menghasilkan konformitas. Menurut John M. Shepard, konformitas merupakan bentuk interaksi ketika seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat tempat tinggalnya. Konformitas berarti proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mentaati norma dan nilai yang dianut masyarakat. Sementara itu, perilaku yang menyimpang atau tidak sesuai dengan norma dan nilai dalam masyarakat disebut sebagai perilaku nonkonformis atau perilaku menyimpang (deviant behavior)
B. Perilaku Menyimpang
1. Pengertian Perilaku MenyimpangSuatu perilaku dikatakan menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya, menyontek, melakukan tawuran, merampok, mencuri, membunuh, menganiaya, menculik, menggunakan narkoba, atau melakukan korupsi. Dalam skala yang lebih kecil, perilaku menyimpang juga termasuk pelanggaran terhadap kebiasaan atau kepantasan, seperti siswa yang bolos sekolah atau pemuda yang mabuk-mabukan.
2. Teori-teori Perilaku Menyimpang
1) Edwin H. Sutherland
Mengemukakan sebuah teori yang dinamakannya differential association theory. Menurutnya, penyimpangan bersumber pada pergaulan dengan orang yang berperilaku menyimpang. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui proses belajar ini, seseorang mempelajari suatu budaya menyimpang.
2) Edwin M. Lemert
Lemert menamakan teorinya labelling theory. Menurut Lemert, seseorang menjadi penyimpang (deviant) karena proses labelisasi (pemberian julukan atau cap) oleh masyarakat terhadap orang tersebut. Selanjutnya Lemert mengembangkan gagasan tentang penyimpangan primer dan sekunder untuk menjelaskan proses pelabelan.
a. Penyimpangan primer, yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang namun pelakunya masih dapat diterima secara sosial. Cirinya, sifatnya sementara, tidak berulang, dan dapat ditolerir masyarakat.
b. Penyimpangan sekunder, yaitu perilaku menyimpang yang tidak dapat ditolerir masyarakat. Penyimpangan tersebut dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan terus-menerus.
3) Robert K. Merton
Merton melihat perilaku menyimpang dari sudut pandang yang lebih luas (makro), yaitu struktur sosial. Menurut Merton, struktur sosial tidak hanya menghasilkan konfromitas, tapi juga perilaku menyimpang. Struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan menekan orang tertentu ke arah perilaku non-konformis.
Dalam struktur sosial dan budaya, ada tujuan atau sasaran budaya yang disepakati oleh anggota masyarakat. Tujuan budaya adalah sesuatu yang pantas diraih. Untuk mencapai tujuan tersebut, struktur sosial dan budaya mengatur cara yang harus ditempuh dan aturan ini bersifat membatasi. Merton menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena tidak adanya kaitan antara tujuan dengan cara yang telah ditetapkan dan dibenarkan oleh struktur sosial. Lebih jauh, Merton mengidentifikasi lima tipe cara adaptasi individu terhadap situasi tertentu. Empat dari lima tipe tersebut merupakan perilaku menyimpang.
a. Konformitas, perilaku seseorang mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan masyarakat.
b. Inovasi (innovation), mengikuti tujuan dengan cara yang dilarang masyarakat
c. Ritualisme (ritualism), meninggalkan tujuan budaya, tetapi tetap berpegang pada cara yang telah ditetapkan masyarakat
d. Retretisme (retreatism), tidak mengikuti tujuan dan cara yang ditetapkan masyarakat
e. Pemberontakan (rebellion), tidak lagi mengikuti struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang baru
4) Emile Durkheim
Durkheim berpendapat bahwa orang yang berwatak jahat akan selalu ada dan kejahatanpun akan selalu ada. Dia bahkan berpandangan bahwa kejahatan diperlukan oleh masyarakat, karena dengan adanya kejahatan maka moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.
5) Karl Marx
Teori Marx dikenal dengan sebutan teori konflik. Menurut Marx, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang didefinisikan atau dibentuk oleh pihak yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Menurutnya, hukum merupakan cerminan kepentingan pihak yang berkuasa dan pengadilan hanya menguntungkan pihak tersebut.
6) David Berry
Penyimpangan tidak hanya semata-mata disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Tetapi juga karena orang tersebut memiliki standar nilai dan norma yang berbeda dengan orang lain.
3. Hubungan Antara Perilaku Menyimpang dan Sosialisasi yang Tidak Sempurna
Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari tentang pelaku-pelaku sosialisasi, seperti keluarga, sekolah, teman sepermainan, dan media massa (cetak elektronik). Setiap pelaku sosialisasi mempunyai fungsi masing-masing yang seharusnya saling melengkapi. Namun pada kenyataannya, sering terjadi ketidaksepadanan antara pesan yang disampaikan pelaku sosialisasi yang satu dengan pelaku sosialisasi yang lain.
4. Sifat dan Macam Perilaku Menyimpang
Peta Konsep Materi Sifat dan Macam Perilaku Menyimpang |
a. Penyimpangan Positif, penyimpangan yang berdampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur inovasi, kreativitas, dan memperkaya alternatif.
b. Penyimpangan Negatif, dalam penyimpangan yang bersifat negatif, pelaku bertindak mengikuti nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk serta mengganggu sistem sosial. Tindakan dan pelakunya akan dicela dan tidak diterima oleh masyarakat.
2) Macam-macam Perilaku Menyimpang
a. Tindakan Kriminal atau Kejahatan
Tindakan kriminal atau kejahatan bertentangan dengan norma hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Contoh tindakan kriminal (delik) antara lain adalah pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, dan perampokan. Tindakan kejahatan umumnya mengakibatkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Tindakan kejahatan mencakup pula semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilan negara seperti korupsi, makar, subversi, dan terorisme.
Donald Light, Suzanne Infeld Keller, dan Craig J. Calhoun membedakan kejahatan menjadi empat tipe, yaitu:
a) Kejahatan tanpa korban (crime without victim), kejahatan jenis ini tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contoh, berjudi, mengonsumsi narkoba, mabuk-mabukan, dan perilaku seks bebas
b) Kejahatan terorganisir (organized crime), pelaku kejahatan jenis ini merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan menghindari hukum. Contoh, komplotan koruptor, pelacuran, perjudian illegal, penadah barang curian, atau peminjaman uang dengan bunga tinggi (rentenir)
c) Kejahatan kerah putih (white collar crime), merupakan tipe kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang yang berstatus tinggi dalam pekerjaannya
d) Kejahatan korporat (corporate crime), kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contoh, perusahaan yang membuang limbah ke sungai
b. Penyimpangan Seksual
Adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.
a) Perzinaan, hubungan seksual di luar nikah
b) Lesbianism, hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama wanita
c) Homoseks, hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama laki-laki
d) Kumpul kebo, tinggal bersama seperti suami istri tanpa hubungan pernikahan
e) Transvestitisme, memuaskan keinginan seks dengan mengenakan pakaian lawan jenis
f) Sodomi, hubungan seks melalui anus
g) Sadism, pemuasan seks dengan menyakiti orang lain
h) Pedofilia, memuaskan keinginan seks melalui hubungan seksual dengan anak-anak
c. Pemakaian dan Pengedar Obat terlarang
d. Penyimpangan dalam Bentuk Gaya Hidup, penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang berbeda dari biasanya antara lain sikap arogan dan eksentrik.
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta
Download Materi di Sini
Lihat Juga
Video Perilaku Menyimpang (Youtube Chanel. https://youtu.be/ECsu0Ocr0IY ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
Soal-Soal
1. Soal Pendalaman Materi Klik di Sini dan Sini
2. Soal Uji Kompetensi Klik di Sini
Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Penyimpangan Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Perilaku Menyimpang Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas X. Kompetensi Penyimpangan dan Pengendalian Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas X Bab 5. Perilaku Menyimpang Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Penyimpangan Sosial Klik di Sini
Media
1. Power Point 1
2. Power Point 2
3. Video Penunjang
e-Book
1. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas X. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
2. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
3. Joko Sri Sukardi. Arif Rohman. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
4. Sri Sudarmi. W Indriyanto. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
5. Vina Dwi Laning. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
Pengayaan
1. Perilaku Menyimpang. Korupsi
2. Penyimpangan Seksual
3. Faktor Utama Penyebab Perilaku Menyimpang
4. Conformity dan Deviation
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas X
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Perilaku menyimpang
4. Pengertian Perilaku Menyimpang Menurut Ahli
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Post a Comment