Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 3. Lembaga Sosial (KTSP)

Table of Contents
Lembaga Sosial dalam Masyarakat
Lembaga Sosial

Tujuan Pembelajaran

Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian lembaga sosial
2. Memahami proses pertumbuhan pranata/lembaga sosial
3. Mengerti fungsi, karakteristik, dan tipe lembaga sosial
4. Memberi contoh macam-macam lembaga sosial
5. Mengimplementasikan lembaga sosial dalam kehidupan bermasyarakat

Di kelas X kita telah mempelajari nilai dan norma. Nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat tersebut mendapatkan pengaruh dari modernisasi dan globalisasi. Dalam kenyataan hidup sehari-hari, norma dan nilai tersebut saling berhubungan satu sama lain membentuk sistem norma yang berfungsi membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.  Sistem norma yang berfungsi mengatur dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya disebut lembaga sosial.

Peta Konsep Materi Lembaga Sosial
Peta Konsep Materi Lembaga Sosial

A. HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL

1. Pengertian Lembaga Sosial
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Koentjaraningrat lebih mengutamakan sistem nilai dan norma sehingga menerjemahkan social institution sebagai pranata sosial. Sementara itu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social institution sebagai lembaga kemasyarakatan.

Beberapa definisi lembaga sosial menurut para sosiolog
1) Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
2) Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia
3) Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut.
1) Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi
2) Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
3) Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur

2. Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial
Proses sejumlah norma menjadi lembaga sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Proses tersebut memakan waktu lama dan juga melalui internalisasi (penyerapan) dalam kebiasaan masyarakat.  Secara garis besar, timbulnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan kedalam dua cara berikut.
1) Secara Tidak Terencana, artinya lembaga sosial tersebut lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat.
2) Secara Terencana, artinya lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.

3. Fungsi Lembaga Sosial
1) Fungsi manifest (nyata) adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang
2) Fungsi laten adalah fungsi lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan kata lain, fungsi laten adalah fungsi yang tidak tampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada.

4. Karakteristik Lembaga Sosial
1) Memiliki simbol sendiri.
2) Memiliki tata tertib dan tradisi.
3) Usianya lebih lama
4) Memiliki alat kelengkapan
5) Memiliki ideologi
6) Memiliki tingkat kekebalan/daya tahan

B. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Berdasarkan sudut perkembangannya
1) Crescive institution, yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
2) Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu

2. Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1) Basic institution, yaitu lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat
2) Subsidiary institution, yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting, seperti rekreasi.

3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
1) Approved dan sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat
2) Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya karena alasan tertentu

4. Berdasarkan sudut penyebarannya
1) General institution, yaitu lembaga sosial yang dikenal dan diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia
2) Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu

5. Berdasarkan sudut fungsinya
1) Operative institution, yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan
2) Regulative institution, yaitu lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat

C. JENIS-JENIS LEMBAGA SOSIAL

1. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.  Dalam kehidupan di masyarakat, kita mengenal tiga macam bentuk keluarga yaitu.
1) Keluarga inti (keluarga batih, somah, nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah
2) Keluarga besar (extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu turunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya
3) Keluarga polygamous terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga

a. Proses terbentuknya keluarga
Pada umumnya, keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat, atau pemerintah dengan proses seperti di bawah ini.
a) Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita
b) Interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan sosial yang lebih intim, kemudian terjadi proses perkawinan.
c) Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan, kemudian terbentuklah keluarga inti.

b. Tujuan Perkawinan
a) Untuk mendapatkan keturunan
b) Untuk meningkatkan derajat dan status sosial seseorang baik pria maupun wanita
c) Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
d) Agar harta warisan tidak jatuh ketangan orang lain

c. Manfaat atau hikmah perkawinan
a) Terpeliharanya kehormatan
b) Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga
c) Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera
   
d. Bentuk-bentuk perkawinan
a) Menurut jumlah suami atau istri
(1) Monogamy (mono berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang wanita
(2) Poligami (poli berarti banyak) yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi menjadi dua.
(a) Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang wanita. Poligini sendiri dibagi menjadi dua.
Poligini sororat, bila para istrinya beradik-kakak
Poligini non-sororat, bila para istrinya bukan beradik-kakak

(b) Poliandri, yaitu seorang wanita bersuami lebih dari satu orang laki-laki. Poliandri dibagi menjadi dua.
Poliandri fraternal, bila para suami beradik-kakak
Poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik-kakak

b) Menurut asal suami atau istri
(1) Endogami ialah perkawinan di lingkungan sendiri, misalnya dalam satu klan, etnis, atau kerabat
(2) Eksogami ialah perkawinan yang dilakukan di luar lingkungan keluarga sendiri.

c) Menurut hubungan kekerabatan
(1) Cross cousin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu
(2) Paralel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan wanita di mana ayah atau ibu mereka bersaudara

d) Menurut pembayaran mas kawin
Pada masyarakat tertentu, sebuah perkawinan baru direstui oleh pihak keluarga wanita setelah keluarga pria menyerahkan mahar atau mas kawin sebagai tanda kesungguhan. Mas kawin sering diartikan sebagai “uang pembeli atau ganti rugi” kepada orang tua si gadis yang telah membesarkannya.

e. Pola menetap sesudah perkawinan
a) Patrilokal (virilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar pusat kediaman kerbat suami
b) Matrilokal (otorilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar kerabat istri
c) Bilokal, yaitu pasangan suami istri menetap secara bergantian antara kerabat istri dan kerabat suami
d) Neolokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di tempat yang baru
e) Avunkulokal, yaitu pasangan suami istri menetap di rumah saudara laki-laki ibu (paman) dari pihak suami
f) Natalokal, yaitu suami dan istri tidak tinggal ditempat yang sama tetapi tinggal di tempat kelahirannya masing-masing dan hanya bertemu untuk waktu yang relatif pendek
g) Utrolokal, yaitu pasangan suami istri bebas menentukan tempat tinggalnya
h) Komonlokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal dalam kelompok yang terdiri dari orang tua kedua belah pihak

f. Fungsi keluarga
a) Fungsi reproduksi
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi afeksi/kasih sayang
d) Fungsi ekonomi
e) Fungsi pengawasan sosial
f) Fungsi proteksi (perlindungan)
g) Fungsi pemberian status

g. Unsur lembaga keluarga
a) Pola perilaku : afeksi, kesetiaan, tanggungjawab, rasa hormat, kepatuhan
b) Budaya simbolis : mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara
c) Budaya manfaat : rumah, apartemen, alat rumah tangga, kendaraan
d) Kode spesialisasi : izin kawin, kehendak, keturunan, hukum perkawinan
e) Ideologi : cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, individualisme

2. Lembaga Pendidikan
1) Fungsi lembaga pendidikan
a. Fungsi manifest (nyata)
a) Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
b) Mengembangkan bakat perseorangan
c) Melestarikan kebudayaan
d) Menanamkan keterampilan

b. Fungsi laten (tidak disadari)
a) Mengurangi pengendalian orang tua
b) Menyediakan sarana untuk pembangkangan
c) Mempertahankan sistem kelas sosial
d) Memperpanjang masa remaja

2) Unsur-unsur lembaga pendidikan
a. Pola perilaku : cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, dan semangat belajar
b. Budaya simbolis : seragam sekolah, mascot, lagu-lagu sekolah, dan logo
c. Budaya manfaat : kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, dan lapangan
d. Kode spesialisasi : akreditasi, tata tertib, kurikulum, dan tingkatan atau strata
e. Ideologi : keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, dan klasikisme

3. Lembaga Politik
Keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat dinamakan lembaga politik. Lembaga politik berkaitan dengan masalah-masalah bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan bentuk kekuasaan, serta sistemnya.
1) Bentuk Negara
a. Negara kesatuan memiliki ciri-ciri, antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu lembaga peradilan, dan satu konstitusi.
b. Negara federasi atau serikat memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara di dalam negara atau sering disebut negara bagian.

2) Bentuk pemerintahan
a. Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin seorang presiden.
b. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja atau ratu
c. Kekaisaran adalah bentuk pemerintah dengan kepala negara seorang kaisar.

3) Bentuk kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh melalui cara-cara berikut.
a. Kekuasaan kharismatik yang dimiliki oleh orang yang berkharisma atau disegani orang lain.
b. Tradisi atau keturunan.
c. Pemberian secara formal (legal-rasional)

4) Fungsi lembaga politik
a. Memelihara ketertiban di dalam (internal order)
b. Menjaga keamanan di luar (external security)
c. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
d. Mengatur proses politik

5) Unsur-unsur lembaga politik
a. Pola perilaku : loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, dan consensus
b. Budaya simbolis : bendera, materai, mascot, dan lagu kebangsaan
c. Budaya manfaat : gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah, blanko, dan formulir
d. Kode spesialisasi : program, konstitusi, traktat, dan hukum
e. Ideologi : nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, dan republik/ monarki

4. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi berguna sebagai pengatur ekonomi atau pengatur cara-cara atau usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya.
1) Bagian-bagian lembaga ekonomi
a. Bagian unit produksi
Terbagi menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut.
a) Berburu dan meramu
b) Bercocok tanam di ladang
c) Bercocok tanam di lahan basah
d) Peternakan
e) Perindustrian

b. Bagian unit distribusi
Kegiatan distribusi barang dan jasa terdiri atas tiga cara
a) Resiprositas (timbal-balik)
b) Redistribusi
c) Pertukaran pasar

c. Bagian konsumsi

2) Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi
a. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
b. Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang (barter)
c. Memberikan pedoman tentang harga jual beli
d. Memberikan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
e. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
f. Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
g. Memberi identitas diri bagi masyarakat

3) Unsur-unsur lembaga ekonomi
a. Pola perilaku : efisiensi, penghematan, profesional, dan mencari keuntungan
b. Budaya simbolis : merek dagang, hak paten, slogan, dan lagu komersial
c. Budaya manfaat : toko, pabrik, pasar, kantor, blangko, dan formulir
d. Kode spesialisasi : kontrak, lisensi, hak monopoli, dan akte perusahaan
e. Ideologi : liberalism, tanggung jawab, manajerial, kebebasan, berusaha, dan hak buruh

5. Lembaga Agama
Dalam hal ini agama diartikan dengan istilah religion. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci atau sacral. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

Durkheim menjelaskan bahwa semua agama membagi semua benda yang ada di bumi ini, baik yang berwujud nyata maupun ideal, kedalam dua kelompok yang saling bertentangan, yaitu hal yang bersifat profane dan suci (sacred), atau duniawi dan Ilahi.

1) Fungsi agama
a. Sebagai sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
b. Mengatur tata cara hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhan
c. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang
d. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan seseorang untuk selalu berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan hidupnya
e. Pedoman perasaan keyakinan (confidence)
f. Pedoman keberadaan (existence)
g. Pengungkapan keindahan (estetika)
h. Pedoman rekreasi dan hiburan
i. Memberikan identitas

2) Unsur lembaga agama
Menurut Light, Keller dan Callhoun (1989), unsur-unsur dasar agama
a. Kepercayaan
b. Praktik keagamaan
c. Simbol keagamaan
d. Umat
e. Pengalaman keagamaan


Ket. klik warna biru untuk link

Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2006. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta


Download Materi di Sini

Lihat Juga
Video Lembaga Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/G1rVQeEPfUQ ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...

Soal-Soal
1. Soal Evaluasi Semester Ganjil Klik di Sini, Sini, dan di Sini
2. Soal Pendalaman Materi Klik di Sini dan Sini
3. Soal Uji Kompetensi Klik di Sini dan Sini

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Lembaga Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Lembaga Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas XI. Kompetensi Lembaga Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas XII Bab 2. Lembaga Sosial Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Lembaga Sosial Klik di Sini
   
Media
1. Power Point 1
2. Power Point 2
3. Video Penunjang

e-Book
1. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
2. Bondet Wrahatnala. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
3. Ruswanto. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
4. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas XII. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
5. Aman Nur Hidayah. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3
6. Suhardi. Sri Sunarti. Sosiologi Kelas XII. Sosiologi 3 


Pengayaan
1. Tradisi
2. Unsur-Unsur, Saluran, dan Dimensi Kekuasaan
3. Wewenang
4. Tipe-Tipe Lembaga Sosial
5. Tipe-Tipe Kekuasaan
6. Tabu
7. Perkawinan
8. Lembaga Kemasyarakatan
9. Legitimasi
10. Konsep Sosiologi. Patriarki
11. Konsep Lembaga Sosial (Social Institutions)
12. Kekerabatan (Kinship)
13. Kekuasaan (Power)
14. Kekuasaan, Wewenang, dan Kepemimpinan 
15. Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya

16. Bentuk-Bentuk Keluarga
17. Pranata Sosial
18. Pranata dan Lembaga

Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XII
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Lembaga Sosial
4. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Pranata Sosial Menurut Ahli

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment