Bentuk-bentuk Konflik Sosial Menurut Para Sosiolog

Aletheia Rabbani

Updated: 10 Aug, 2024 • 0 • min read

Table of Contents

Konflik Sosial

Para ahli sosiologi mengemukakan mengenai berbagai bentuk konflik sosial sebagai berikut.

1. Georg Simmel

Membedakan konflik atas konflik yang terjadi dalam hubungan intim dengan konflik yang terjadi dalam hubungan dangkal/sesaat. Menurut Simmel, konflik dengan seseorang yang telah sekian lama dikenal dekat akan jauh lebih tinggi intensitasnya dan membekas dibanding konflik dengan orang yang baru saja dikenal.

2. James A.F. Stoner dan Charles Wankel

a. Konflik intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu:
a) Konflik pendekatan-pendekatan, yaitu bila seorang individu menghadapi dua keinginan atau tujuan yang sama-sama menarik, tetapi harus dipilih satu di antaranya.
b) Konflik pendekatan-penghindaran, yakni konflik yang terjadi jika individu dihadapkan pada pilihan yang saling bertolak belakang.
c) Konflik penghindaran-penghindaran, timbul bila pada saat bersamaan seseorang dihadapkan pada dua alternatif yang sama-sama tidak diinginkan

b. Konflik interpersonal
Konflik interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain akibat perbedaan kepentingan atau keinginan.Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, peranan, bidang kerja, dan lain-lain.

c. Konflik antarindividu dan kelompok
Hal ini sering kali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok sosial atau masyarakatnya.

3. Lewis Coser

a. Konflik realistik
Konflik realistik terjadi sebagai bentuk perjuangan untuk mencapai tujuan tertentu. Bila tujuan tersebut tercapai, maka dasar konflik lenyap sehingga konflik pun akan berakhir.

b. Konflik nonrealistik
Konflik nonrealistik mencakup ungkapan permusuhan sebagai tujuan konflik. Upaya menyelesaikan konflik ini sangat sulit dilakukan, karena berhubungan dengan luapan emosi negatif yang menghalangi kemampuan berpikir rasional.

4. Ralf Dahrendorf

a. Konflik antara atau dalam peranan sosial
b. Konflik antara kelompok-kelompok sosial
c. Konflik antara kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir
d. Konflik antara satuan-satuan nasional