Cornelis van Vollenhoven

Table of Contents
Biografi Cornelis van Vollenhoven
Cornelis van Vollenhoven
Cornelis van Vollenhoven (lahir di Dordrecht, Belanda, 8 Mei 1874 – meninggal di Leiden, Belanda, 29 April 1933 pada umur 58 tahun) adalah seorang antropolog Belanda yang dikenal akan karyanya Hukum Adat di Hindia-Belanda sehingga ia dijuluki Bapak Hukum Adat.

Cornelis muda masuk universitas Leiden pada usia 17 tahun. Ia kemudian memperoleh gelar magister di bidang hukum pada 1895, sarjana dalam bahasa Semitik pada 1896, dan magister dalam bidang ilmu politik pada 1897, serta dokter dalam hukum dan ilmu politik pada 1898. Ia menerima predikat dengan pujian untuk tesisnya Omtrek en inhound van het internationale recht (Cakupan dan kandungan hukum internasional). Pada usia 27 tahun, ia diangkat sebagai Guru Besar Hukum Konstitusi dan Administrasi Daerah-daerah Seberang Lautan Belanda serta Hukum Adat Hindia Belanda di Universitas Leiden.

Setelah lulus, Van Vollenhoven menjadi sekretaris pribadi Jacob Theodoor Cremer, seorang pejabat kolonial Kapten Perindustrian dan menteri urusan kolonial. Tahun 1901 van Vollenhoven menjadi profesor Hukum Adat Hindia-Belanda di Universitas Leiden. Gelar dokter kehormatan kemudian diperolehnya dari Universitas Amsterdam pada 1932.

Kebanyakan masa hidupnya difokuskan untuk mempelajari hukum adat Indonesia dan kemudian mengampanyekan pelestariannya. Tulisan-tulisannya umumnya berkaitan dengan hukum adat, seperti Het Ontdekking van Adatrecht, Orientatie in het Adatrecht van Nederlandsch-Indie (1913). Mahakaryanya adalah kumpulan tulisan yang berjilid-jilid Het Adatrecht van Nederlandsch-Indie (Hukum Adat Hindia Belanda) yang berisi kajian dan kumpulan hukum adat dari 19 lingkungan adat di Hindia Belanda yang berbeda dari tradisi adat kaum pendatang Vreemde Oostrelingen-Kaum Timur Asing, seperti suku Arab, Tionghoa, dan India). Yang mengagumkan adalah kenyataan bahwa sebagian besar karyanya dikerjakan di Leiden. Van Vollenhoven hanya dua kali mengunjungi Hindia-Belanda, yaitu pada 1907 dan 1923.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment