Emile Durkheim. The Division of Labor in Society

Table of Contents
The Division of Labor in Society Emile Durkheim
Emile Durkheim
The division of Labor in Society (Durkheim, 1893/1964; Gibbs, 2003) telah disebut sebagai karya klasik pertama sosiologi (Tiyakian, 1994). Di dalam karya tersebut, Durkheim melacak perkembangan relasi modern di antara para individu dan masyarakat. Secara khusus, Durkheim ingin menggunakan ilmu sosiologinya yang baru untuk memeriksa apa yang oleh banyak orang pada masa itu telah dilihat sebagai krisis moralitas modern. Pengantar kepada edisi yang pertama dimulai, dengan: Buku ini terutama merupakan suatu upaya untuk memperlakukan fakta-fakta kehidupan moral menurut metode-metode ilmu positif.

Di Prancis pada masa Durkheim, ada suatu perasaan krisis moral yang tersebar luas. Revolusi Prancis telah mengumumkan fokus pada hak-hak individu yang sering mengungkapkan diri sebagai suatu serangan kepada otoritas tradisional dan kepercayaan-kepercayaan agamis. Tren itu berlanjut bahkan setelah jatuhnya pemerintahan revolusioner. Pada pertengahan abad kesembilan belas, banyak orang merasa bahwa tatanan sosial terancam karena orang hanya memikirkan diri mereka sendiri dan tidak memikirkan masyarakat. Dalam waktu kurang dari 100 tahun antara Revolusi Prancis dan masa dewasa Durkheim, Prancis mengalami tiga monarki, dua kekaisaran, dan tiga republik. Rezim-rezim itu menghasilkan empat belas konstitusi. Perasaan mengenai krisis moral dipercepat oleh kekalahan Prancis atas Prusia yang bersifat menghancurkan pada 1870, yang mencakup pencaplokan yang dilakukan Prusia pada tempat kelahiran Durkheim. Hal itu diikuti oleh revolusi yang berlangsung singkat dan keras yang dikenal sebagai Komune Paris. Baik kekalahan maupun revolusi berikutnya dipersalahkan sebagai akibat individualisme yang merajalela.

Auguste Comte berargumen bahwa banyak dari peristiwa di atas dapat diusut melalui pembagian kerja yang semakin bertambah. Di dalam masyarakat-masyarakat yang lebih sederhana, orang melakukan hal yang pada dasarnya sama, seperti bertani, dan mereka mempunyai pengalaman-pengalaman yang sama dan akibatnya mempunyai nilai-nilai yang sama. Sebaliknya, di dalam masyarakat modern setiap orang mempunyai pekerjaan yang berbeda. Ketika orang yang berbeda diberi berbagai tugas yang terspesialisasi, mereka tidak lagi memiliki pengalaman-pengalaman bersama. Keberagaman itu menghancurkan kepercayaan-kepercayaan moral yang dianut bersama yang diperlukan bagi suatu masyarakat. Akibatnya, orang tidak akan berkorban secara sosial pada saat-saat dibutuhkan. Comte mengajukan agar sosiologi menciptakan suatu pseudo-agama yang akan mengembalikan lagi kohesi sosial. Dalam derajat yang besar, The Division of Labor in Society dapat dilihat sebagai suatu penyangkalan atas analisis Comte (Gouldner, 1962). Durkheim berargumen bahwa pembagian kerja tidak melambangkan lenyapnya moralitas sosial, tetapi lebih melambangkan jenis moralitas sosial yang baru.

Tesis The Division of Labor in Society ialah bahwa masyarakat modern tidak disatukan oleh kemiripan-kemiripan di antara orang-orang yang melakukan hal-hal yang pada dasarnya sama. Malahan, pembagian kerja itu sendirilah yang menarik orang-orang bersama dengan memaksa mereka saling tergantung satu sama lain. Mungkin tampak bahwa pembagian kerja adalah suatu kebutuhan ekonomis yang merusak perasaan solidaritas, tetapi Durkheim (1893/1964:17) berargumen bahwa layanan-layanan ekonomis yang dapat ia berikan tidak begitu penting dibanding dengan efek moral yang ia hasilkan dan fungsinya yang sebenarnya ialah untuk menciptakan perasaan solidaritas antara dua orang atau lebih.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Emile Durkheim. Biografi
2. Emile Durkheim. Teori Agama--Yang Sakral dan Yang Profan
3. Emile Durkheim. Tipe-Tipe Fakta Sosial Non-Material
4. Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
5. Emile Durkheim. Suicide
6. Emile Durkheim. Agama
7. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial Material dan Non-Material
8. Emile Durkheim. Sekilas Pemikiran
9. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial
10. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi 
11. Emile Durkheim. Hukum Represif dan Restitutif
12. Emile Durkheim. Solidaritas Mekanis dan Organis
13. Pokok Bahasan Sosiologi
14. Emile Durkheim. Anomie Theory (Teori Anomi)
15. Emile Durkheim. Sosiologi Pengetahuan
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment