Ibn Khaldun. Bagian-bagian bumi tempat peradaban berdiri

Table of Contents
Bagian-bagian bumi tempat peradaban berdiri Ibn Khaldun
Ibn Khaldun

PEMBICARAAN PENDAHULUAN YANG KEDUA

Ketahuilah, bahwa di dalam buku-buku para  filosof  (hukama') yang membicarakan keadaan dunia diterangkan, bahwa bumi ini bulat dan diselubungi elemen air. Bumi bisa diumpamakan sebagai sebuah anggur yang terapung-apung di atas air. Air keluar menarik dari bagian-bagian bumi, sebab Allah hendak menciptakan makhluk-makhluk hidup di atas bumi, serta memakmurkannya dengan manusia yang dijadikan khalifah oleh Tuhan. Tetapi orang tidak boleh menduga bahwa air itu ada di sebelah bawah bumi; sebab, sebelah bawah yang sewajarnya adalah di tengah-tengah bumi, tempat segala arah gaya berat menuju. Selanjutnya bagian bumi yang lain, dan air, adalah sebelah atas. Sedangkan  bagian  bumi  yang  tidak  tertutup oleh air merupakan separuh dari dataran bumi, bentuknya bundar, dan dikitari oleh unsur air dari semua arahnya dalam bentuk laut yang disebut dengan Laut yang Mengitar. (ol-bohru ol-muhiith. Ar.).

Bagian bumi yang bebas dari air disediakan untuk peradaban, berisi lebih banyak padang pasir dan tanah kosong daripada daerah yang ditempati orang. Daerah kosong di bagian  selatan  bumi itu lebih luas daripada daerah kosong bagian utara. Bagian-bagian yang ditempati orang sebagian besar terletak di sebelah utara dan mempunyai bentuk dataran yang cembung terletak di antara  khatulistiwa dan lingkaran bumi, berbatas dengan deretan gunung yang memisahkan bagian itu dengan samudera yang mengelilinginya. Gunung-gunung  ini condong ke arah  timur.

Bagian bumi yang bebas air ditaksir kira-kira meliputi separuh, atau kurang, dari dataran bumi seluruhnya, dan bagian yang didiami manusia kira-kira seperempat dari tanah kering bebas air. Bagian  yang  didiami  oleh  manusia  dibagi  menjadi  tujuh daerah. Khatulistiwa yang melintang dari barat ke timur  membelah bumi menjadi dua bagian sepanjang lingkaran yang paling besar daripada bumi, sebagai juga garis-garis Zodiac dan Equanox adalah garis-garis membujur yang paling besar daripada bumi .

Keterangan tentang bagian bum i yang didiami dan batas-batasnya ini, dan tentang kota-kota besar, kota-kota kecil, gunung, lautan, sungai, daerah sepi dan padang pasir, telah disebutkan oleh Ptolomeous dan sesudahnya, oleh penulis Buku tentang Roger (Book of Roger). Mereka telah membagi daerah-daerah ini menjadi tujuh bagian, yang mereka beri nama tujuh  daerah  iklim. Batas ketujuh daerah tersebut bersifat  imajiner . Semuanya membentang dari timur ke  barat. Namun  daerah itu sama lebarnya, sedangkan panjangnya berbeda . Daerah iklim yang pertama lebih panjang daripada yang kedua, daerah yang ke­ dua lebih panjang dari yang ketiga, dan begitulah seterusnya. Dengan demikian, daerah ketujuh paling pendek. Hal ini  ditentukan oleh bentuk lingkaran yang timbul akibat resapan air dari  bola  bumi. Bagi mereka, masing-masing daerah tersebut terbagi ke dalam sepuluh belahan, dari barat ke timur secara beruntun . Keterangan tentang kondisi umum dan peradaban diberikan untuk masing-masing belahan.

Para ahli ilmu bumi menyebutkan,  Laut  Tengah  yang telah kita kenal itu meranting dari laut yang mengitar di sebelah barat daerah keempat Dimulai dari  teluk-teluk  yang sempit, selebar  12 mil   atau  sekitar  jarak   antara  Tangier  dan  Tarifa,  yang  disebut Jibraltar. Kemudian memanjang dan meluas ke timur sampai selebar 600 mil. Laut itu bermuara di akhir belahan keempat daerah  iklim yang keempat, berjarak 1.160 farsakh dari tempat permulaannya. Di sana  ia berbatas dengan  pantai  Syria. Di sebelah selatan  ia berbatasan  dengan  pantai  Magribi,  yang  dimulai  dari Tangier di teluknya, kemudian Afriqia, kemudian Barqah, terus ke lskan­ dariyah. Di sebelah utara ia berbatasan dengan pantai Konstantinopel, kemudian Venesia, Roma, Prancis dan Spanyol, kemudian balik ke Tarifa di Jibraltar, berhadapan dengan Tangier. Laut Tengah juga disebut dengan Laut Roma, atau Laut Syria. Laut itu memiliki banyak pulau. Ada yang besar dan berpenduduk, seperti Creta, Cyprus, Majorca, dan Sardinia.

Di selatan, kata mereka, ada dua laut lain yang meranting dari Laut Tengah melewati dua teluk. Satu di antaranya berhadapan dengan Konstantinopel. Dimulai dari Laut Tengah melewati teluk­ teluk yang sempit, selebar lemparan lembing. Memanjang tiga laut, lalu  sampai  di  Konstantinopel,  kemudian meluas selebar 4 mil. Dilalui selama 3 hari perjalanan dengan berlari. Laut itu melebar di terusan ini sekitar 60 mil, yang dikenal dengan Jalan Konstantinopel. Melewati mulut selebar 6 mil, lalu  mengalir  ke  Laut Hitam, dan dari sana laut kembali ke arah timur, melewati tanah Herakliyah, dan berakhir di negeri Khazariyah 1.300 mil dari mulutnya. Sepanjang dua pesisirnya tinggal bangsa Rum, Turki, Burjan, dan Rusia.

Laut yang kedua yang meranting dari Laut Tengah adalah Teluk Venesia. Laut ini muncul dari negeri Romawi di puncak utara. Lalu, setelah sampai di Sant' Angelo (de' Lombardi), di sebelah barat, membelok ke negeri Venesia, dan berakhir di negeri Aquileia, 1.100 mil jaraknya dari tempat muncul semula. Di kanan-kirinya hidup bangsa Venesia, Romawi, dan bangsa-bangsa lainnya. Laut itu disebut dengan  Selat Venece  (Laut Adriatik). Dari laut yang melingkar ini juga, kata mereka, dari sebelah timur, 13 derajat di sebelah selatan sedikit dari Equator, meranting sebuah laut besar yang meluas membujur di selatan sedikit hingga berakhir di daerah iklim yang pertama. Di sana, laut itu membujur ke  barat hingga sampai  di belahan  kelima  dari  daerah  yang pertama, ke negeri Abesinia, Negroes, dan Ba el-Mandeb yang berjarak 4000 farsakh dari permulaannya. Laut besar ini disebut Laut Cina, Laut India dan Laut Abesinia. Dan di sini, dari arah selatan, terdapat negeri Negro dan negeri Barbara yang disebut oleh lmruul Qasy di dalam puisinya. Dan bangsa Barbar yang tinggal di negeri  ini  bukanlah  kabilah  Magribi.  Kemudian  negeri Mogadisyu, Sufalah, dan tanah al-Waqwaq, dan oleh bangsa-bangsa lain, yang dilatarbelakangi oleh daerah-daerah yang sepi dan tandus. Diarah utara, tempat bermula, dibatasi oleh Cina, kemudian oleh India  Barat dan Timur, selanjutnya oleh pantai Yaman yaitu, al-Ah­ qaf, Zabid dan kota-kota lainnya. Di tempat yang terakhir, puncaknya, dibatasi oleh negara Negro, dan setelah itu,   Beja.

Dua laut lain, kata mereka, meranting dari Laut India (al-bohr al-habasyi. Ar) tersebut. Satu di antaranya bercabang  dari  tempat Laut India berakhir, di Bab el-Mendeb. Laut ini mulai keluar menyempit, lalu mengalir melebar ke arah utara, dan ke barat sedikit, hingga berakhir di al-Qulzum di belahan kelima dari daerah yang kedua. 1.400 mil jaraknya dari permulaannya mengalir. Laut ini disebut laut al-Qulzum dan Laut Suez.  Jarak  antara  Laut  Suez (Laut Merah) di Seuz ke Fustat'  adalah jarak  tiga hari perjalanan. Laut Merah dibatasi oleh pantai Yaman, lalu Hejaz dan Jeddah, kemudian, tempat ia berakhir, dibatasi oleh Midyan,  Aila dan Faran. Di darat, ia dibatasi oleh pantai Mesir  Atas,  'Aidzab,  Suakin, dan Zayla', kemudian, dimulai oleh negeri Beja . Diakhiri oleh al­ Qulzum. Laut itu kemudian mencapai Laut Tengah di al-'Arisy.  Jarak antara Laut Merah dengan Laut Tengah adalah enam hari perjalanan. Beberapa raja, baik zaman Islam  maupun sebelum  Islam, pernah ada yang berusaha untuk memotong tembus kawasan pengantar kedua daerah (laut) tersebut' . Namun, usaha ini tidak berhasil.

Laut kedua yang merupakan cabang dari Laut India dan disebut dengan Teluk Persia (Teluk Hijau) keluar di daerah antara pantai barat India dan al-Ahqaf di Yaman. Laut itu mengalir ke arah utara dan membelok  ke  barat sedikit hingga sampai  di al-Ubullah di pantai al-Basrah di belahan keenam dari daerah iklim yang ke­ dua, 440 farsakh dari  permulaannya. Laut  ini  disebut Teluk  Persia (Laut Persia). Di sebelah timur, laut ini dibatasi oleh pantai India Barat, Mukran, Kirman, Fars, dan al-Ubullah tempatnya berakhir. Di sebelah barat laut ini di batasi oleh pantai al-Bahrain, Yamamah,  Oman,  asy-Syihr,  dan  al-Ahqaf  tempat  bermula.  Di antara Telu k Persia dengan al-Qulzum terhampar Jazirah Arab, menonjol  keluar  dari  daratan  ke laut. Jazirah itu dikelilingi oleh Laut India di selatan, Laut al-Qulzum di barat, Laut Persia di timur. Jazirah ini terhampar ke Irak di antara Syria dan Basrah,  tempat jarak antara Syria ke lrak 1.500 mil. Di lrak terdapat Kufah, al­ Qadisiyah, Baghdad, Balai Resepsi Khosraw (di Ctesiphon), dan al-Hirah. Di atasnya hidup bangsa-bangsa non-Arab, misalnya bangsa Turki, Khazar,  dan  lainnya. Jazirah  Arab juga  mencakup  Hijaz di barat; Yamamah, al-Bahrayn, dan Oman di timur, dan di selatan terdapat Yaman sepanjang pantai Laut  India.

Di atas tanah yang dimakmurkan diolah dan dibangun ini, kata mereka, terdapat laut lain  di arah utara tanah Daylam. Laut ini  tak  ada  hubungannya  dengan  laut-laut  lain. Disebut  dengan  Laut Jurjan dan Tabaristan (Laut Kaspia), yang pan jangnya 1.000 mil, dan lebar 600. Ke barat, membujur Azerbeijan dan kawasan Daylam; ke timur membujur tanah Turki dan Khuwarizmi; ke selatan adalah Tabaristan; dan  ke utara tanah  Khazar dan  Alans. lnilah semua laut termasyhur yang disebutkan Qleh ahli-ahli ilmu bumi.

Selanjutnya mereka mengatakan bahwa di bumi yang telah diolah dan dibangun manusia ini terdapat sungai-sungai. Yang paling besar ada empat : Nil , Euphrat, Tigris, dan Sungai Balkh yang disebu t Oksus (Jayhun). Sungai Nil berhulu di gunung besar, 16 derajat di belakang Equator, di tapal batas belahan keempat dari daerah iklim yang pertama, disebut Gunung Qumr. Tak ada gunung yang lebih tinggi dari gunung tersebut di segala permukaan bumi. Dari gunung itu keluar mata-air, ada yang meluncur ke danau yang ada di sana, dan sebagian lagi ke danau yang lain. Dari kedua danau tersebut mengalir semuanya ke satu danau yang terdapat di Equator yang jaraknya dari gunung sekitar sepuluh hari perjalanan. Dari danau  ini, mengalir dua buah sungai. Satu di antaranya mengalir ke utara, melintasi tanah Nubah. Setelah melewati Mesir, sungai itu memecah menjadi anak-anak sungai, yang masing-masing mengalir berdekatan. Setiap anak sungai disebut saluran (khalij. Ar.). Dan kesemuanya mengalir ke Laut Tengah di lskandariyah, dan disebut Nil Mesir. Sungai ini dibatasi oleh Dataran Tinggi Mesir di timur, dan oase-oase di barat. Sungai yang lain berputar ke arah barat, mengalir terus ke puncak barat hingga kemudian bermuara di Laut yang Melingkar. Sungai ini adalah sungai Nil Sudan. Semua bangsa Negro tinggal di sepanjang perbatasannya .

Sedangkan Sungai Euphrat berhulu di Armenia di belahan ke­ enam daerah iklim yang kelima. Sungai itu mengalir ke selatan di atas tanah Rumawi (Anatolia), melewati Malatya menu ju Manbija, lalu melintasi Siffin, ar-Raqqah, dan al-Kufah hingga sampai di Marsh (al-Batha') antara al-Basrah dengan Wasit. Dari sana ia bermuara di Laut India . Dalam perjalanannya banyak sungai yang bermuara mengalir padanya. Beberapa sungai menganak diri jadi anak­ anak sungai yang lain yang bermuara di  Tigris. Sedangkan Sungai Tigris berhulu mata air yang terdapat di negeri Khilath, yang juga di Armenia, mengalir ke puncak arah selatan Mousul, Azerbeijan, Bagdad, dan menembus Wasit. Di sana sungai itu pecah menjadi beberapa anak-sungai , yang kesemuanya bermuara di Danau  al-Basrah,  dan terus ke Laut  Persia.

Tigris mengalir di sebelah timur Euphrat. Dari berbagai jurusan, banyak sungai besar mengalir  ke sana. Daerah  di antara Euphrat dan Tigris, tempatnya semula terbentuk, adalah  J azirah  Mousuf. Di hadapan tanggul Euphrat terbentang Syria, dan dihadapan tanggul Tigris terbentang Azerbeijan. Sedangkan Sungai Oksus ( Jayhun ) berhulu di Balkh, yang terletak di belahan kedelapan  daerah  iklim yang ketiga, dari mata  air yang banyak sekali terdapat di sana. Banyak sungai besar mengalir dan bermuara ke sana. Sungai itu mengalir dari selatan  ke utara, melewati negeri Khurasan, kemudian menembus negeri Khuwarizm yang terletak di belahan kedelapan daerah iklim yang kelima, dari sana sungai itu jatuh ke Danau Aral (Danau Gorgani). Panjang dan lebarnya sama dengan jarak perjalanan satu bulan penuh. Sungai Farghanah dan Tasykent (asy-Syasy) yang datang dari Turki, bermuara di sungai tersebut. Di sebelah barat Oksus terhampar Khurasan dan Khuwarizm. Dan di sebelah timurnya terhampar kota-kota Bukhara, at-Tirmidz, dan Samarkand. Dan dari sana ke belakang terbentang negeri-negeri Turki, Fargjanah,  al-Kharlukh, dan bangsa-bangsa non-Arab lainnya.

Semuanya itu telah disebutkan oleh Ptolomeous di dalam bukunya, dan oleh asy-Syarif al-ldrisi di dalam Buku tentang Roger (Book of Roger). Semua  gunung-gunungnya,  laut,  sungai-sungai dan wadi-wadinya telah lengkap dan terperinci mereka sebutkan di dalam buku-buku llmu Bumi. Kami tak perlu lagi memperpanjang pembicaraan tentang hal itu, di samping perhatian kita terutama ditujukan kepada Maghribi, tanah air bangsa Barbar, dan tanah air orang-orang Arab di Timur.
Allah memberi taufik dan keberhasilan.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini


Sumber.
Khaldun, Ibn. 1986. Muqaddimah. Pustaka Pirdaus. Jakarta


Lihat Juga
1. Abdel Rahman Ibn-Khaldun. Biografi
2. Perhatian Terhadap Masyarakat Sebelum Comte
3. Ibn Khaldun. Pengaruh Iklim Terhadap Karakter Manusia
4. Ibn Khaldun. Peradaban Umat Manusia secara Umum 
5. Ibn Khaldun. Perempatan Utara Bumi Lebih Banyak Peradabannya dibanding perempatan Selatan
6. Ibn Khaldun. Pengaruh Udara Terhadap Warna Kulit Umat Manusia 
7. Ibn Khaldun. Pengaruh Ketersediaan Makanan Terhadap Tubuh dan Karakter Manusia
8. Ibnu Khaldun. Teori Gerak Siklus Sejarah
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment