Jean Baudrillard

Table of Contents
Biografi Jean Baudrillard
Jean Baudrillard
Jean Baudrillard (Reims, 20 Juni 1929-Paris, 6 Maret 2007) adalah seorang pakar teori kebudayaan, filsuf, komentator politik, sosiolog dan fotografer asal Prancis. Karya Baudrillard sering kali dikaitkan dengan pascamodernisme dan pasca strukturalisme. Ia merupakan seorang teoritisi sosial pasca-struktural terpenting. Dalam lingkup tertentu dekade 1980-an, Baudrillard dikenal sebagai McLuhan baru atau teoritisi terkemuka tentang media dan masyarakat dalam era yang disebutnya posmodern. Teorinya mengenai masyarakat posmodern berdasarkan asumsi utama bahwa media, simulasi, dan apa yang disebutnya cyberblitz telah mengkonstitusi bidang pengalaman baru, tahapan sejarah dan tipe masyarakat yang baru.

Dalam penilaian Anderas Ehrencrona, tulisan-tulisan Baudrillard mengingatkan orang lebih kepada puisi daripada teks-teks filosofis umumnya. Menurutnya Baudrillard terus-menerus bermain dengan kata-kata dan membuat metafor-metafor dari astronomi dan menggoda pembaca untuk lebih berkonsentrasi pada bahasanya daripada pendapat-pendapatnya. Gayanya menulis nampak mengilustrasikan tesisnya bahwa kita tengah meninggalkan realitas dan sedang dalam perjalanan memasuki apa yang disebutnya hyperreality ; suatu tempat di mana kita bisa bersembunyi dari ilusi yang kita takutkan. Fondasi filsafat Baudrillard adalah kritisisme terhadap pemikiran tradisional dan ilmiah yang menurutnya telah mengganti realitas dengan ilusi tentang kebenaran.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Teori
1. Jean Baudrillard. Teori Sosial Postmodern Ekstrim
2. Jean Baudrillard. Sekilas Pemikiran
3. A Mirror On The Wall: Simulasi dan Simulakrum
4. Posisi Iklan dalam Dinamika Kapitalisme
5. Pengertian Postmodernisme
6. Post-Modernitas
7. Strukturalisme dan Post-Strukturalisme
8. Teori-Teori Konsumsi
9. Teori-Teori Modernitas dan Posmodernitas
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment