Pythagoras dan Mazhab Pythagorean

Table of Contents
Pythagoras dan Mazhab Pythagorean
Pythagoras
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras sendiri tidak menulis apa-apa dan kita juga tidak mempunyai dari murid-muridnya yang pertama. Oleh karenanya, kita mesti menggunakan kesaksian-kesaksian yang ada tentangnya. Tetapi juga mengenai kesaksian-kesaksian itu timbul kesulitan-kesulitan yang cukup muskil. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan Pythagoras sudah diselubungi dengan berbagai legenda sehingga kebenarannya sebagian besar tidak mungkin bisa dipastikan lagi. Plato dan Aristoteles hampir tidak menyebut nama Pythagoras. Tetapi Aristoteles sering kali menunjuk kepada ajaran kaum Pythagorean sebagai satu keseluruhan. Dengan demikian biasanya kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur mana dalam ajaran-ajaran itu berasal dari Pythagoras sendiri dan unsur-unsur mana ditambahkan oleh murid-muridnya.

Riwayat Hidup

Pythagoras lahir di Samos yang termasuk daerah Ionia. Tahun kelahirannya tidak diketahui. Dalam tradisi Yunani diceritakan bahwa ia banyak bepergian (antara lain ke Mesir), tetapi tentang itu tidak ada kepastian apa pun. Kira-kira pada tahun 530 ia berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Menurut kesaksian Aristoxenos--seorang murid Aristoteles--sebab karena ia tidak setuju dengan pemerintahan tyrannos Polykrates. Dalam kota ini Pythagoras mendirikan suatu tarekat beragama yang sifat-sifatnya akan dibicarakan di bawah ini. Menurut suatu kesaksian tertentu ia menetap di situ selama 20 tahun. Pada akhir hidupnya Pythagoras bersama pengikut-pengikutnya berpindah ke kota Metapontion karena alasan-alasan politik ia meninggal di sana. 

Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini


Baca Juga
1. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Ajaran tentang Bilangan-Bilangan
2. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Ajaran tentang Jiwa
3. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Tarekat Pythagorean
4. Pythagoras dan Mazhab Pythagorean. Kosmologi

Sumber
Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Kanisius. Yogyakarta
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment