William Easterly. Neoliberalisme

Table of Contents
Neoliberalisme William Easterly
William Easterly
Neoliberalisme adalah sebuah teori yang khususnya bisa diterapkan pada bidang ekonomi (terutama pasar dan perdagangan) dan politik (terutama kebutuhan untuk membatasi campur tangan negara dalam, dan penguasaannya atas, pasar dan perdagangan). Neoliberalisme merupakan teori yang secara tersendiri penting, tetapi teori ini juga telah sangat mempengaruhi pemikiran lain dan berteori tentang domain keduanya. Hal itu berlaku pada berbagai teori ekonomi neo-Marxis yang sangat kritis terhadap neoliberalisme.

Sejumlah sarjana ternama, terutama para ekonom (misalnya, Milton Friedman), terkait dengan neoliberalisme. Kita akan menelaah beberapa gagasan dari salah satu ekonom neoliberal, William Easterly (2006a, 2006b), untuk memberikan pemahaman tentang perspektif tersebut dari sudut pandang salah seorang pendukung aliran tersebut. Easterly berlawanan dengan semua bentuk kolektivisme dan perencanaan negara, baik yang pernah diadopsi dan dipraktikan di, misalnya Uni Soviet ataupun yang diterapkan sekarang ini oleh PBB, para ekonom lain dan lain sebagainya. Kolektivisme telah gagal di Uni Soviet dan dalam pandangan Easterly, juga akan mengalami kegagalan di masa kini. Sistem itu akan gagal karena menghalangi jika tidak menghancurkan kebebasan, dan kebebasan (terutama kebebasan ekonomi) sangat terkait dengan keberhasilan ekonomi. Hal tersebut benar karena kebebasan ekonomi akan memungkinkan usaha untuk mencari kesuksesan yang terdesentralisasi; usaha yang merupakan inti dari pasar bebas. Kebebasan ekonomi dan pasar bebas adalah apa yang sangat diinginkan oleh para ekonom liberal.

Easterly menawarkan sejumlah keuntungan yang disediakan oleh kebebasan ekonomi yang mendorong keberhasilan ekonomi. Pertama, sangatlah sulit untuk mengetahui sebelumnya tindakan ekonomi seperti apa yang akan berhasil dan seperti apa yang akan gagal. Kebebasan ekonomi memungkinkan adanya banyak pilihan tindakan dan tindakan yang gagal kemudian disingkirkan. Seiring waktu umumnya adalah sejumlah tindakan yang berhasil dan tindakan yang ada itu membantu untuk memungkinkan standar hidup yang lebih tinggi. Para perencana yang terpusat tidak akan pernah memiliki pengetahuan sebanyak sejumlah individu yang mencari kesuksesan dan belajar dari kegagalan mereka sendiri dan kesalahan orang lain. Kedua, pasar menawarkan tanggapan yang mengandung informasi tentang tindakan yang berhasil dan yang gagal; perencana yang terpusat tidak memiliki tanggapan semacam itu. Ketiga, kebebasan ekonomi mengarah pada pengalokasian ulang tanpa toleransi atas sumber-sumber kepada tindaka-tindakan yang berhasil; perencanaan yang terpusat sering memiliki kepentingan pribadi yang akan menghalangi pengalokasian ulang semacam itu. Keempat, kebebasan ekonomi akan memungkinkan skala kenaikan yang besar dan cepat oleh pasar keuangan dan organisasi perusahaan; perencanaan yang terpusat tidak memiliki cukup kelenturan untuk membuat perubahan yang berskala besar secara cepat. Kelima, yang terakhir, karena proteksi kontrak yang sangat kompleks, para individu dan perusahaan berani untuk mengambil risiko besar; para perencana yang terpusat cenderung menghindari risiko karena kerapuhan pribadi mereka ketika terjadi kegagalan.

Teori liberal klasik yang diciptakan oleh John Locke (1632-1704), Adam Smith (1723-1970), dan lainnya menjadi diistilahkan sebagai neoliberalisme, setidaknya oleh sebagian kalangan. Terminologi neoliberalisme melibatkan gabungan dari komitmen politik pada kebebasan individu dan ekonomi neoklasik, yang dicurahkan pada pasar bebas dan berlawanan dengan intervensi negara dalam pasar tersebut. Para pengusaha harus dimerdekakan, pasar dan perdagangan mesti dibebaskan, dan harus ada hak kepemilikan yang kuat.

Neoliberalisme muncul semasa era Depresi Besar, setidaknya sebagian sebagai reaksi pada ekonomi Keynesian dan dampaknya pada masyarakat luas. Diinspirasi oleh teori-teori John Maynard Keynes (1833-1946) yang kemudian menjadi sangat berpengaruh, pasar, pengusaha, dan perusahaan kemudian dibatasi oleh sejumlah batasan (sosial dan politik) dan lingkungan regulatif yang kuat. Seruan akan revitalisasi gagasan-gagasan liberal juga didorong oleh kebutuhan untuk menandingi kolektivisme yang mendominasi banyak pemikiran dan sistem politik pada awal abad ke-20.

Pelopor intelektual revitalisasi tersebut adalah para ekonom terutama anggota aliran Austria, termasuk Friedrich van Hayek (1899-1992) dan Ludwig von Mises (1881-1973). Sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pemikiran-pemikiran liberal—Mont Pelerin Society (MPS)—diciptakan pada 1947. Para anggotanya diperingatkan oleh ekspansi sosialisme kolektivis (terutama di, dan didukung Uni Soviet) dan intervensi secara agresif yang dilakukan oleh banyak di antara pemerintahan liberal pada pasar (misalnya, kebijakan sosial ekonomi New Deal yang digulirkan oleh Presiden Amerika Franklin Roosevelt). Para pemikir yang dikaitkan dengan MPS, terutama seorang ekonom Chicago yang sangat ternama dan berpengaruh, yakni Milton Friedman (1912-2006), memainkan peran kunci usaha melindungi berbagai pemikiran liberal yang tradisional, mengembangkan teori neoliberal, dan mendukung penerapan pemikiran liberal tersebut oleh banyak negara di seluruh dunia.

Neoliberal disokong oleh beberapa gagasan berikut.
- Keyakinan yang besar pada pasar bebas dan rasionalitasnya
- Aktor kunci dalam pasar adalah individu, neoliberal secara radikal bersifat individualistik
- Kepercayaan pada perdagangan bebas
- Ketika terjadi pengendalian pada pasar bebas dan perdagangan bebas, deregulasi harus dicapai untuk membatasi atau menghilangkan pengendalian tersebut.
- Terdapat komitmen pada pajak yang rendah dan pengurangan pajak
- Pengurangan pajak untuk dunia bisnis dan industri didorong oleh pemikiran bahwa mereka akan menggunakan simpanan pajak tersebut untuk berinvestasi lebih banyak
- Pengeluaran untuk urusan kesejahteraan harus diminimalisir dan safety net (dana bantuan) untuk kaum miskin harus banyak dikurangi
- Terdapat keyakinan yang kuat dan degeneralisasi pada pemerintah yang terbatas karena tidak ada pemerintah atau agen pemerintah yang bisa melakukan segala hal sebaik mekanisme pasar
- Terdapat keyakinan yang besar pada kebutuhan bagi sistem kapitalis global untuk terus berkembang

Secara konkret dan langsung negara neoliberal harus:
- Menyediakan iklim yang kondusif untuk bisnis dan kemampuan mereka untuk mengakumulasi kapital.
- Berfokus untuk mengembangkan, memfasilitasi, dan menstimulasi (jika diperlukan) minat bisnis.
- Melakukan privatisasi atau swastanisasi berbagai sektor yang sebelumnya dikelola oleh negara (misalnya, pendidikan, telekomunikasi, dan transfortasi)
- Bekerja untuk memungkinkan gerak bebas kapital di antara dan antarsektor perekonomian dan kawasan-kawasan
- Menyanjung nilai-nilai persaingan bebas
- Beroperasi melawan semua kelompok (serikat buruh, gerakan sosial) yang menghambat kepentingan bisnis dan usaha mereka untuk mengakumulasi kapital
- Mereduksi semua yang merintangi gerak bebas kapital melintas batas-batas negara dan merintangi penciptaan pasar-pasar baru
- Memberikan bailout (jaminan) pada institusi keuangan ketika mereka terancam gulung tikar

Jika diringkas seluruhnya, para kritikus neoliberalisme berpendapat bahwa negara neoliberal berpihak kepada kepentingan elite, tetapi berusaha menutupi fakta tersebut dengan memperlihatkan dirinya demokratis; sesungguhnya begitulah pandangan para anti demokrasi karena penekanan terhadap kebebasan dan kemerdekaan dibatasi hanya pada pasar.

Bertolak belakang dengan pandangan yang telah mapan, neoliberalisme bukannya membuat negara menjadi tidak relevan. Lebih tepatnya, institusi-institusi dan praktik-praktik negara telah ditransformasikan agar senada dengan kebutuhan dan kepentingan perekonomian dan pasar neoliberal.

Bagaimanapun, negara neoliberal dipenuhi dengan berbagai kontradiksi internal mereka. Pertama-tama, karena otoritarianisme berdampingan bersamanya secara tidak nyaman dengan minatnya dan semestinya pada demokrasi dan kebebasan individu. Alasan kedua, meski memiliki komitmen pada stabilitas, berbagai operasi yang dilakukan negara liberal, terutama dukungannya pada spekulasi keuangan (dan lainnya), menyebabkan meningkatnya ketidakstabilitasan. Walaupun jelas berkomitmen pada persaingan, ia beroperasi mewakili monopolisasi. Secara lebih umum, terdapat kontradiksi bahwa dukungannya kepada publik bagi kesejahteraan untuk semua orang terbukti tidak benar oleh tindakannya yang mendukung para elite ekonomi. 


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Lihat Juga
Neoliberalisme William Easterly (Youtube Channel. https://youtu.be/jdlLYQ_Fthk ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...

Baca Juga
1. Milton Friedman. Teori Monetarisme Pasar Bebas
2. Liberalisme
3. Uang
4. Adam Smith. Teori Ekonomi Klasik
5. John Locke. Teori Kekuasaan Negara
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment