Ibnu Batutah. Riwayat dan Karya

Table of Contents
Riwayat dan Karya Ibnu Batutah
Ibnu Batutah
Ibnu Batutah lahir di Tanjah (Tanger) Maroko, 17 Rajab 703/25 Februari 1304, wafat di Maroko 779 H/1377 M. Seorang pengembara dan penjelajah muslim terkenal. Nama lengkapnya Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim at-Tanji, bergelar Syamsuddin bin Batutah.

Ia dibesarkan dalam keluarga yang taat memelihara tradisi Islam. Ilmu fikih dipelajarinya dari beberapa fakih (ahli fikih) yang sebagian besar menduduki jabatan kadi (hakim). Ia juga mempelajari sastra dan syair Arab. Pada masanya dunia Islam terbagi atas kerajaan-kerajaan dan dinasti. Ia sendiri mengalami kejayaan Bani Marin yang berkuasa di Magrib (Maroko) pada abad ke-13 sampai abad ke-14 serta pernah beberapa kali menyeberangi lautan untuk memerangi Prancis. Ibnu Batutah terkenal sebagai petualang dan penjelajah muslim yang memanfaatkan tidak kurang dari 25 tahun waktunya untuk melakukan perjalanan dan kunjungan ke hampir seluruh wilayah Islam di zamannya: dari Afrika Utara ke Timur Tengah, Persia, India, sampai ke Cina dan Spanyol. Sekembalinya dari perjalanannya yang lama, ia menyusun dan menulis buku pengalaman perjalanannya dengan judul Tuhfah an-Nuzzar fi Gara’ib al Amsar wa ‘Saja’ib al-Afsar (Persembahan Seorang Pengamat tentang Kota-Kota Asing dan Perjalanan yang Mengagumkan). Karya ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, seperti Prancis, Jerman, dan Inggris.

Petualangan dan perjalanan panjang ini pada mulanya dilatarbelakangi oleh niat tulus serta keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Ini terjadi pada tahun 726 H/1326 M, ketika ia berusia lebih kurang 22 tahun.

Ibnu Batutah berangkat meninggalkan kampung halaman, Tanjah, menuju Mekah melalui Afrika Utara dan Mesir, Palestina, dan Syam (Suriah). Setelah menunaikan ibadah haji, ia kemudian mengadakan perjalanan ke Irak dan mengunjungi kota Mosul (utara Irak) serta negeri-negeri Ajam (non-Arab). Kemudian ia kembali ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya. Setelah itu, ia pergi ke daerah semenanjung Arabia bagian selatan, Afrika Timur, dan Persia (Iran). Dari Hormuz (kota pelabuhan kuno di mulut Teluk Persia, di pesisir selatan Iran) ia kembali ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji yang ketiga kalinya. Dari Mekah ia kemudian pergi ke Asia Kecil melalui Mesir dan Syam. Lalu ia berangkat ke Constantinopel bersama rombongan istri Sultan Muhammad Uzbek yang bermaksud mengunjungi orang tuanya di Yunani. Dari Volga (selatan Rusia) ia berangkat melalui Khawarizm dan Bukhara di Uzbekistan, ke Afganistan, dan menuju India. Di India ia menetap cukup lama dan pernah menjadi kadi di Kesultanan Delhi. Kemudian, Sultan Delhi, Muhammad bin Tugluq (725-752 H/1325-1351 M), mengutusnya dalam suatu misi ke negeri Cina. Ketika tiba di kepulauan Maladewa ia menjadi kadi selama satu setengah tahun. Setelah itu ia melanjutkan perjalanan ke Cina dan berhasil sampai ke kota pelabuhan Canton (Guangzhou). Dalam perjalanan ke Cina itu ia mampir di kerajaan Samudera Pasai di Pulau Sumatera.


Ket. klik warna biru untuk link

Download


Ibnu Batutah. Perjalanan ke Pulau Sumatera

Sumber
Suplemen Ensiklopedi Islam Diterbitkan Oleh PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta Tahun 1996
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment