Unsur-unsur Utama Interaksi Sosial

Table of Contents
Unsur-unsur Utama Interaksi Sosial
Interaksi Sosial
Interaksi sosial terdiri dari dua unsur, yaitu tindakan dan keterkaitan antartindakan sosial. Tindakan sosial (social action) merupakan unsur pembentuk interaksi sosial. Interaksi sosial (social interaction) mengandung pengertian sebagai saling tindak (inter-action) yang dibangun, dipertahankan dan diubah oleh dua orang atau lebih. Hal ini mengisyaratkan bahwa tindakan merupakan unsur utama interaksi sosial.

Secara teoretis, tindakan sosial berbeda dengan interaksi sosial. Tindakan sosial adalah hal-hal yang dilakukan individu atau kelompok di dalam interaksi dan situasi sosial tertentu, sedangkan interaksi sosial adalah proses di mana individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok berhubungan satu dengan yang lain. Banyak ahli sosiologi sepakat, interaksi adalah syarat utama terjadinya aktivitas sosial dan kenyataan sosial. Max Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang didasarkan pada motivasi individu-individu dan tindakan-tindakan sosial (Johnson, 1986).Ketika berinteraksi, seorang atau kelompok sebenarnya tengah berusaha atau belajar memahami tindakan sosial orang atau kelompok lain. Suatu interaksi sosial akan kacau bilamana pihak-pihak yang berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna tindakan sosial yang mereka lakukan.

Talcott Parsons mempersoalkan tindakan manusia, terutama berkaitan dengan orientasi apa yang menjadi latar belakang tindakan tersebut. Menurutnya, mengapa manusia melakukan tindakan, karena selalu mempunyai orientasi. Orientasi di sini berarti tindakan tersebut selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Ada dua orientasi yang menjadi latar belakang tindakan manusia, yaitu orientasi motivasional dan orientasi nilai. Orientasi motivasional adalah orientasi yang berkaitan dengan keinginan individu untuk memperbesar kepuasan dan mengurangi kekecewaannya. Orientasi model ini mengharuskan individu memiliki komitmen dan keyakinan kuat dalam rangka mencapai apa yang menjadi harapan dan cita-citanya. Sedangkan orientasi nilai adalah orientasi yang berkaitan dengan standar-standar normatif yang mempengaruhi dan atau mengendalikan individu dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam pandangan Parsons, kebebasan untuk melakukan sebuah tindakan tetap ada pada setiap individu yang hidup bermasyarakat, tetapi kebebasan tersebut dibatasi oleh standar-standar normatif yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Agar interaksi sosial dapat berjalan tertib dan teratur dan agar masyarakat berjalan normal, menurut George Herbert Mead, maka yang diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan konteks sosialnya, tetapi perlu kemampuan untuk menilai secara objektif perilaku kita sendiri dari sudut pandangan orang lain. Sudah pantaskah perbuatan kita di hadapan orang lain?

Menurut Max Weber, metode untuk memahami arti-arti subjektif tindakan seseorang adalah dengan verstehen. Bukan sekedar introspeksi, tetapi verstehen adalah kemampuan berempati atau kemampuan untuk menempatkan diri dalam kerangka berpikir orang lain yang perilakunya hendak kita jelaskan dan situasi serta tujuan-tujuannya mau dilihat menurut Perspektif itu (Johnson, 1986).

Seorang tokoh sosiologi yang memberikan perhatian khusus pada tindakan sosial adalah Max Weber (1864-1920). Dia menyatakan bahwa tindakan sosial merupakan tindakan yang bermakna, yaitu tindakan yang dilakukan seseorang dengan memperhitungkan beberapa orang lain. Sebagai contoh adalah tindakan melempar batu. Jika tindakan ini dilaksanakan oleh aktor atau pelaku (acting subject) atau orang yang bertindak untuk mengenai orang lain, dapat digolongkan sebagai tindakan sosial. Tindakan sosial pelaku berkait erat dengan orang lain di luar diri kita, sehingga apa yang dilakukan sebagaimana contoh di atas termasuk dalam kategori contoh tindakan sosial, karena apa yang dilakukan tidak semata-mata demi kepuasan pribadi melainkan mengena kepada orang lain. Sebaliknya, bila batu dilemparkan hanya “iseng-iseng” saja atau untuk menghilangkan rasa jemu, tindakan ini bukan tindakan sosial. Tindakan seperti ini hanya sebatas untuk memenuhi hasrat kepuasan atau kepentingan pribadi. Jadi, pada intinya tindakan sosial dilakukan secara sadar.

Max Weber mengklasifikasikan ada empat tindakan sosial yang mempengaruhi sistem dan struktur sosial masyarakat. Jenis tindakan sosial tersebut adalah tindakan rasional instrumental, tindakan rasional berorientasi nilai, tindakan tradisional, tindakan afektif.


Ket. klik warna biru untuk link

Download

Sumber
Syarbaini, Syahrial dan Fatkhuri. 2016. Teori Sosiologi; Suatu Pengantar. Ghalia Indonesia. Jakarta.


Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 3. Interaksi Sosial dalam Dinamika Kehidupan Sosial (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 2. Hubungan Sosial (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.1 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Interaksi Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment