Oposisi

Table of Contents
Pengertian Oposisi
Oposisi
Konsep oposisi merujuk kepada kelompok/partai penentang terhadap pemerintah resmi yang mengkritik pendapat maupun kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa. Kehadiran oposisi tersebut memiliki peranan yang penting dalam pemerintahan demokratis, terutama jika berperan sebagai oposisi yang sehat, merupakan penyeimbang maupun kontrol atas kebijaksanaan pemerintah yang dapat saja terjadi penyimpangan-penyimpangan.

Di sanalah oposisi dibutuhkan, dan menurut Kleden (2001: 5) bukan hanya untuk mengawasi kekuasaan, tetapi semacam advocatus diaboli atau devil’s advocate yang memainkan peran sebagai setan yang menyelamatkan kita justru dengan mengganggu kita terus-menerus. Dalam peran ini, oposisi berkewajiban mengemukakan titik-titik kelemahan dari suatu kebijaksanaan sehingga apabila kebijaksanaan itu diterapkan, segala hal yang dapat mengakibatkan efek samping yang merugikan sudah terlebih dahulu ditekan seminimal mungkin. Tragedi Orde baru yang dialami pemerintah Indonesia bahwa oposisi dipandang sebagai devil (setan) tidak pernah diakui sebagai advocate atau pembela. Sebab sudah menjadi suatu postulat bahwa kekuasaan memiliki tendensi bukan saja untuk memperbesar dan memperkuat dirinya, melainkan juga memusatkan dirinya.


Manfaat lainnya bahwa dengan kehadiran oposisi, masalah accountability atau pertanggungjawaban akan lebih diperhatikan oleh pemerintah. Tidak semua hal akan diterima begitu saja, seakan-akan dengan sendirinya jelas atau beres dalam pelaksanaannya. Kehadiran oposisi membuat pemerintah harus selalu menerangkan dan mempertanggungjawabkan mengapa suatu kebijaksanaan diambil, apa dasarnya, apa pula tujuan dan urgensinya (Kleden, 2001: 5).

Dengan demikian, oposisi tidak hanya bertugas untuk mengingatkan pemerintah terhadap kemungkinan-kemungkinan salah kebijaksanaan atau salah tindakan (sin of commission), melainkan juga mampu menunjukkan apa yang harus dilakukan, tetapi justru tidak dilakukannya (sin of omission). Dalam hal ini, jelas kewajiban oposisi adalah melakukan kualifikasi apakah sesuatu itu harus dilakukan, tidak harus dilakukan, atau malah tidak harus dilakukan sama sekali.


Ket. klik warna biru untuk link

Download


Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment