Partai Politik
Table of Contents
Partai Politik |
Akan tetapi, definisi yang dikemukakan di atas mendapat kritikan dari Schlesinger (1968) yang menganggapnya terlalu sempit dan tidak mengikutsertakan tiga jenis organisasi yang biasanya menjadi acuan berbagai partai.
a. Organisasi yang terlalu kecil untuk dapat membuat perubahan-perubahan yang realistis untuk memenangkan jabatan publik—terutama posisi eksekutif—tetapi tetap mencalonkan kandidat serta berpartisipasi dalam kampanye pemilihan.
b. Partai revolusioner yang bertujuan untuk menghilangkan pemilihan yang kompetitif.
c. Kelompok yang memerintah dalam negara otoriter lainnya yang memiliki satu partai.
Walaupun telah dimasukkan tiga kategori tambahan tersebut dan menjadikan definisi partai politik makin luas, namun terjadi kesulitan, terutama untuk mengetahui bagaimana membedakan antara partai politik dengan kelompok kepentingan. Sebab kelompok kepentingan kadang-kadang juga mengajukan kandidatnya untuk satu jabatan publik tanpa harus mengubah cirinya menjadi partai politik. Untuk menjawab kesulitan baru tersebut, muncullah dua pendekatan baru yang ditawarkan Almond (1960). Ia mengemukakan bahwa fungsi kelompok kepentingan (nonparpol) umumnya adalah menyuarakan kepentingan-kepentingan, sedangkan partai politik melayani fungsi agregasi dari berbagai kepentingan yang diartikulasikan tersebut.
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Post a Comment