Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal. Feminisme
Table of Contents
Teori Sosiologi |
Kekuatan-Kekuatan Sosial di Dalam Perkembangan Teori Sosiologis
Feminisme
Dalam suatu pengertian selalu ada suatu perspektif feminis. Di mana pun perempuan disubordinasi—dan mereka hampir selalu disubordinasi di segala tempat—mereka tampak telah menyadari dan memprotes situasi itu dalam suatu bentuk (Lerner, 1993). Sementara tanda-tandanya dapat dilacak pada 1630-an, titik-titik puncak kegiatan dan tulisan feminis terjadi pada momen-momen liberasionis sejarah Barat Modern. Gelombang mendadak produktivitas terjadi pada 1780-an dan 1970-an seiring dengan perdebatan di seputar revolusi Amerika dan Prancis. Akan tetapi, usaha terfokus pada jauh lebih terorganisasi berlangsung pada 1850-an sebagai bagian dari mobilisasi melawan perbudakan dan untuk mendapatkan hak-hak politis kelas menengah. Mobilisasi bear-besaran untuk hak pilih perempuan untuk undang-undang pembaruan industrial dan kewarganegaraan terjadi pada awal abad kedua puluh, khususnya Era Progresif di Amerika Serikat.Semua itu membawa dampak pada perkembangan sosiologi, khususnya pada karya sejumlah wanita yang menggeluti atau berkaitan dengan bidang tersebut. Mereka antara lain Harriet Martineau (Vetter, 2008), Charlotte Perkins Gilman, Jane Addams, Florence Kelley, Anna Julia Cooper, Ida Wells-Bernett, Marianne Weber, dan Beatrice Potter Webb. Akan tetapi, dari waktu ke waktu ciptaan mereka dipinggirkan, dicaplok, diabaikan, atau disisihkan dari laporan publik sosiologi oleh kaum pria yang mengorganisasikan sosiologi sebagai basis kekuasaan profesional. Soal-soal feminis disaring ke dalam sosiologi di pinggirkan saja, di dalam karya para teoretisi marginal laki-laki atau para teoretisi perempuan yang semakin dimarginalkan. Kaum pria yang mendapat kedudukan utama di dalam profesi itu—mulai dari Spencer, hingga Weber dan Durkheim—memberikan tanggapan yang pada dasarnya konservatif terhadap argumen-argumen feminis yang bergema di sekitar mereka.
Sikap mereka membuat isu-isu gender menjadi topik yang tidak penting yang mereka tanggapi dengan cara yang lebih konvensional darpada kritis di dalam apa yang mereka kenalkan dan promosikan secara publik sebagai sosiologi. Mereka bersikap demikian sekalipun kaum wanita sudah menulis seperangkat teori sosiologis yang signifikan. Sejarah politik gender di bidang profesi tersebut, yang juga merupakan bagian dari sejarah tanggapan laki-laki kepada klaim-klaim feminis, baru ditulis sekarang (contohnya, lihat Deegan, 1988; Fitzpatrick, 1990; L. Gordon, 1994; Lengermann dan Niebrugge-Brantley, 1998; R. Rosenberg, 1982).
Ket. klik warna biru untuk link
Berikutnya. Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal. Urbanisasi
Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Download
Baca Juga
Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
Kekuatan-Kekuatan Sosial di Dalam Perkembangan Teori Sosiologis
1. Revolusi-revolusi politis
2. Revolusi Industri dan Munculnya Kapitalisme
3. Munculnya Sosialisme
4. Feminisme
5. Urbanisasi
6. Perubahan Agamis
7. Pertumbuhan Ilmu
Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
Kekuatan-kekuatan Intelektual dan Munculnya Teori Sosiologis
1. Pencerahan (Renaissance)
2. Reaksi Konservatif terhadap Pencerahan (Renaissance)
Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
1. Perkembangan Sosiologi Prancis dan Jerman
Asal Usul Sosiologi Inggris
1. Ekonomi Politis
2. Ameliorisme
3. Evolusi Sosial
Tokoh Kunci di Dalam Sosiologi Awal Italia
Teori Sosiologis Amerika Awal
1. Politik
2. Perubahan Sosial dan Arus Intelektual
3. Pengaruh Herbert Spencer pada Sosiologi
4. Aliran Chicago
Teori Sosiologis Amerika Pertengahan Abad Kedua Puluh
Post a Comment