Jean Hippolyte
Table of Contents
Jean Hippolyte |
Seluruh perkembangan ini mengakibatkan bahwa sesudah Perang Dunia II di Prancis terdapat perhatian besar untuk filsafat Hegel. Yang mencolok ialah bahwa interpretasi tentang Hegel pada waktu itu mempunyai suatu orientasi yang jelas antropologis dan eksistensial. Dalam konteks ini pantas dikutip suatu kesaksian Merleau-Ponty tentang pentingnya Hegel dalam sebuah artikel yang berjudul Eksistensialisme Hegel (1946): Hegel merupakan salah satu sumber bagi segala sesuatu yang penting dalam filsafat sejak seabad; umpamanya Marxisme, Nietzsche, fenomenologi, eksistensialisme Jerman, dan psikoanalisa. Dialah yang untuk pertama kali melontarkan usaha untuk menyelidiki wilayah irasional dan mengintegrasikannya dengan suatu rasio yang diperluas. Dan hal yang sama tetap tinggal tugas kita juga dalam filsafat abad ini.
Melalui perhatian untuk Hegel itu pemikiran Prancis berangsur-angsur mulai berpindah fokusnya ke filsafat Marx. Kojeve sendiri dan lebih eksplisit Hippolyte mulai mengaitkan studi tentang Hegel dengan studi tentang Marx. Bagi Kojeve misalnya dialektika antara tuan dan hamba pada Hegel merupakan dasar untuk ajaran Marx tentang perjuangan kelas dan peranan proletariat dalam sejarah. Dan Hippolyte menulis sejumlah artikel tentang Marx yang kemudian dikumpulkan dalam buku Etudes sur Marx et Hegel (1955) (Studi-studi tentang Marx dan Hegel).
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Bertens. K. 2001. Filsafat Barat Kontemporer; Prancis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Download
Post a Comment