Oswald Spengler. Riwayat Hidup dan Pemikiran
Table of Contents
Oswald Spengler |
Riwayat Hidup
Oswald Spengler lahir dalam keluarga kelas menengah dan menghabiskan masa kecilnya jauh dari orang tua. Dia menderita kesehatan tidak sempurna, seumur hidup penderita migrain sakit kepala dan kegelisahan kompleks, dan tumbuh menjadi pribadi yang secara intelektual kacau. Spengler menerima pendidikan klasik di Gymnasium (sekolah menengah yang berorientasi akademis), mempelajari bahasa Yunani, Latin, matematika dan ilmu-ilmu alam. Di sini juga, ia mengembangkan afinitas untuk seni—khususnya puisi, drama, dan musik yang datang di bawah pengaruh ide-ide dari Goethe dan Nietzsche. Dia bahkan bereksperimen dengan beberapa karya artistik, beberapa yang masih bertahan hidup. Seperti anak-anak kelas menengah di Wilhelmine Jerman, ia sangat mengidolakan para tokoh modernisme yang menentang kaum borjuis, kebodohan, dan kemunafikan (yang ia anggap sebagai dunia orang tuanya). Oleh karena itu, ia terinspirasi oleh subjektivitas yang tertanam dalam dirinya yang kelak ia nyatakan dalam karya The Decline of the West yang ia pakai untuk melawan hasrat-hasrat manusia dalam kekuasaan, seperti diungkapkan oleh Friedrich Nietzsche.
Teori siklus
Oswald Spengler berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Karya Oswald Spengler yang berpengaruh adalah Der Untergang des Abendlandes (Decline of the West) atau Keruntuhan Dunia Barat/Eropa. Spengler meramalkan keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas keyakinan bahwa gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam. Dalil Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, manusia dan alam semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang dikuasai oleh hukum siklus sebagai wujud dari fatum. Fatum adalah hukum alam yang menjadi dasar segala hukum kosmos, setiap kejadian, setiap peristiwa akan terjadi lagi, terulang lagi.Hukum itu tampak pada siklus:
Tiap-tiap masa pasti datang menurut waktunya, itulah keharusan alam yang mesti terjadi. Seperti halnya historikal materialisme, paham Spengler tentang kebudayaan pasti runtuh apabila sudah melewati puncak kebesarannya. Oleh sebab itu keruntuhan suatu kebudayaan dapat diramalkan terlebih dahulu menurut perhitungan. Suatu kebudayaan mendekati keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Civilization (kebudayaan yang sudah tidak dapat tumbuh lagi). Apabila kultur sudah kehilangan jiwanya, maka daya cipta dan gerak sejarah akan membeku.
Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu kecuali melahirkan, membesarkan, mengembangkan, meruntuhkan kebudayaan. Spengler menyelidiki kebudayaan Barat dan setelah membandingkan kebudayaan Barat dengan sejarah kebudayaan-kebudayaan yang sudah tenggelam, ia menyimpulkan:
a. Kebudayaan Barat sampai pada masa tua (musim dingin), yaitu civilization
b. Sesudah civilization itu kebudayaan Barat pasti akan runtuh
c. Manusia Barat harus dengan bersikap berani menghadapi keruntuhan itu
Mempelajari sejarah tujuannya ialah untuk mengetahui suatu kebudayaan di diagnosa seperti seorang dokter menentukan penyakit si penderita. Nasib kebudayaan dapat diramalkan, sehingga untuk seterusnya kebudayaan itu dapat menentukan sikap hidupnya.
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://dayatsosiologi.blogspot.co.id/2016/02/teori-siklus-perubahan-sosial.html
Download
Lihat Juga
Gerak Siklus Sejarah Oswald Spengler (Youtube Channel. https://youtu.be/hOGusU6ezGs ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
Post a Comment