Al-Hasan al-Basri. Biografi Pemikiran

Table of Contents
Biografi Pemikiran Al-Hasan al-Basri
Al-Hasan al-Basri
Al-Hasan al-Basri (Madinah, 21 H-Basra, 110 H). Seorang ulama besar dalam beberapa bidang ilmu seperti hadis, fikih, dan tafsir, juga seorang pendidik dan sufi. Nama lengkapnya adalah abu Sa’id al-Hasan bin Abi Hasan Yasar al-Basri. Ayahnya bernama Yasar al-Basri Maula Zaid bin Sabit al-Ansari, sedangkan ibunya bernama Khairah Maulat Ummu Salamah. Pada mulanya keluarga al-Hasan al-Basri tinggal di Wadi al-Qura, sebuah daerah di wilayah Madinah. Akan tetapi, ketika terjadi Perang Siffin (37 H), orang tuanya pindah ke Basra, sedangkan al-Hasan al-Basri sendiri tetap tinggal di Madinah. Baru setahun kemudian ia menyusul ke Basra. 

Keluarga al-Hasan al-Basri adalah keluarga yang berilmu dan menaruh perhatian terhadap ilmu, terutama Al-Qur’an dan hadis. Ibunya sendiri, yang sangat dekat dengan Ummu Salamah, salah seorang istri Rasulullah SAW, tergolong orang berilmu. Ibunya itu adalah seorang penghafal dan periwayat hadis, yang menerima dan meriwayatkan banyak hadis dari Ummu Salamah.

Pendidikan awal al-Hasan al-Basri diperolehnya dari lingkungan keluarganya sendiri. Ibunya adalah gurunya yang pertama. Kehidupan keluarganya di Madinah, yang berlangsung selama lebih kurang 16 tahun sejak kelahiran al-Hasan al-Basri sampai dengan perpindahan keluarganya ke Basra, memberi warna tersendiri bagi perkembangan pengetahuannya. Ibunya banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan al-Hasan al-Basri dan saudaranya Sa’id bin Abi Hasan Yasar al-Basri. Berkat pendidikan dan pembinaan dari ibunya, maka pada usia 14 tahun Hasan sudah menghafal Al-Qur’an. Sejak usia dini seperti ini ia juga telah banyak mendengar riwayat (hadis) dari ibunya. Pergaulannya dengan para sahabat Nabi SAW membuat cakrawala pengetahuan agamanya, terutama hadis, bertambah luas.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Suplemen Ensiklopedi Islam Diterbitkan Oleh PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta Tahun 1996
 


Download

Baca Juga
Al-Hasan al-Basri. Karya dan Pemikiran
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment