Metode dalam Psikologi

Table of Contents
Metode dalam Psikologi
Metode Psikologi
Jika kita telaah penggunaan metode dalam psikologi, pada mulanya metode klasik psikologi terbatas pada metode introspeksi. Dalam metode ini, mengacu pada observasi dan pencatatan pribadi yang cermat mengenai persepsi dan perasaan sendiri. Introspeksi dimulai dengan laporan mengenai kesan yang diterima indra sampai timbulnya rangsangan (contohnya sinar lampu) sampai pada penyelidikan yang berlangsung lama mengenai pengalaman emosi. Observasi pribadi yang tampaknya berbeda, sebenarnya memiliki persamaan, karakteristik untuk yang membedakannya dengan observasi dalam bidang ilmu lain. Setiap ilmuwan dapat mencontoh observasi yang dilakukan dalam bidang ilmu alam, sedangkan observasi introspeksi hanya dapat dilaporkan oleh seorang pengamat.

Selanjutnya, metode-metode psikologi berkembang dalam metode eksperimen, observasi (pengamatan), survei, metode tes, dan riwayat kasus.
a. Metode eksperimen
Metode ini sebenarnya dapat dilakukan, baik di dalam maupun di luar laboratorium. Metode ini banyak digunakan untuk menyelidiki besaran pengaruh dari suatu penelitian yang diujicobakan. Ciri yang mencolok dalam metode ini adalah adanya suatu perilaku (treatment) ataupun manipulasi terhadap suatu yang diteliti, apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok treatment (perlakuan) atau tidak, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol sebagai pengaruh treatment tersebut. Jika terdapat perbedaan signifikan sebagai pengaruh treatment, berarti apa yang dieksperimenkan benar-benar berpengaruh kuat terhadap sesuatu yang diujicobakan, begitu pun sebaliknya.

b. Metode pengamatan (observasi)
Metode ini secara langsung mengamati terhadap sesuatu yang diteliti, baik perilaku binatang maupun manusia. Metode ini dalam psikologi dapat digunakan di dalam maupun di luar laboratorium. Data yang diperoleh mencakup pengamatan perilaku, pencatatan perubahan fisiologis, dan jawaban yang diperoleh untuk setiap pertanyaan yang diajukan mengenai perasaan para subjek sebelum, selama, dan sesudah adanya penelitian. Contoh penggunaan metode pengamatan ini dilakukan oleh Masters dan Johnson (1966) yang mengembangkan berbagai teknik yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap aktivitas tertentu.

c. Metode survei
Metode ini menggunakan kuesioner atau wawancara dalam ukuran sampel besar untuk mengetahui informasi, seperti pendapat politik, pilihan para konsumen, sebab-sebab mereka partisipatif/tidak partisipatif dalam pemilu, kebutuhan perawatan kesehatan, dan sebagainya. The Gallup Poll dan The United States Census, mungkin merupakan contoh survei yang terkenal.

Biasanya metode ini memerlukan validitas yang benar-benar teruji andal melalui uji coba sebelumnya, termasuk sampel yang dipilih harus mewakili populasinya. Semua ini dimaksudkan untuk memberikan hasil yang dapat diinterpretasikan dengan tepat dan benar.

d. Metode tes
Metode ini digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, seperti minat, bakat, inteligensi, sikap, maupun tes prestasi belajar. Melalui metode tes ini memungkinkan para ahli psikologi memperoleh sejumlah besar data dari sekelompok orang dengan gangguan yang tidak berarti dari pekerjaan hariannya yang rutin dan tanpa peralatan laboratorium yang rumit.

Pada dasarnya, tes menyajikan situasi yang seragam kepada sekelompok orang yang berbeda aspek dalam kaitannya dengan situasi itu, seperti inteligensi, bakat, minat, sikap, dan sebagainya. Analisis terhadap hasil tes kemudian menghubungkan keanekaragaman skor tes dengan keanekaragaman yang terdapat di antara manusia. Selanjutnya, penyusunan tes dan pemakaiannya harus benar-benar direncanakan secara seksama dalam menyiapkan butir-butir soal, pembuatan skala, dan menentukan norma.

e. Metode riwayat kasus
Metode penelaahan riwayat hidup secara ilmiah dikenal sebagai riwayat kasus, merupakan sumber data yang penting bagi para ahli psikologi dalam mempelajari setiap individu. Sebagian besar riwayat kasus dipersiapkan dengan cara merekonstruksi riwayat hidup seseorang yang didasarkan pada kejadian dan catatan yang teringat. Rekonstruksi tersebut perlu karena sering kali riwayat hidup seseorang diabaikan sampai orang tersebut terlibat dalam kesulitan. Pada saat semacam itu, pengetahuan masa lampau individu itu penting untuk memahami perilakunya sekarang. Metode surut ke belakang dapat mengakibatkan adanya distorsi kejadian atau adanya hal yang terlupakan, tetapi ia sering merupakan satu-satunya metode yang tersedia.

Metode riwayat kasus, juga dapat didasarkan pada studi longitudinal. Jenis studi ini mengikuti seseorang individu atau kelompok individu dalam jarak waktu yang panjang, dengan melakukan observasi secara berkala. Keunggulan metode ini adalah tidak tergantung pada ingatan individu yang diwawancarai kemudian hari, tetapi benar-benar atas data atau catatan yang sudah dilakukan dari waktu ke waktu.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta


Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment