Abraham Maslow. Pengalaman Puncak

Table of Contents
Pengalaman Puncak Abraham Maslow
Abraham Maslow
Di luar pemenuhan kebutuhan, Maslow membayangkan saat-saat luar biasa yang dikenal dengan sebutan pengalaman puncak. Pada umumnya, pengalaman puncak sublim (tampak) dalam cinta, pengertian, kebahagiaan, atau transendensi di mana seseorang merasa lebih utuh, bersemangat, mandiri, serta menjadi bagian dari dunia.

Seseorang yang mengalami pengalaman puncak akan lebih menyadari hakikat kebenaran, keadilan, harmoni, kebaikan, dan sebagainya. Tingkat tertinggi dari aktualisasi diri terjadi apabila seseorang telah mencapai pengalaman puncak. Dengan kata lain, pengalaman puncak adalah refleksi dari realitas potensi diri manusia.

Dalam mempelajari pengalaman puncak, Maslow mengidentifikasi cara berpikir Be-Cognition (atau B-cognition) yang bersifat holistik dan menerima. B-cognition bertentangan dengan Decrease-Cognition (D-cognition), tetapi sejalan dengan nilai-nilai yang ia sebut Be-Value (atau B-value). Adapun hal-hal yang termasuk B-value sebagai berikut.
1. Keutuhan
Keutuhan mencakup kesatuan, integrasi, kecenderungan untuk bersatu, keterkaitan, kesederhanaan, organisasi, struktur, transendensi-dikotomik, serta urutan.
2. Kesempurnaan
Kesempurnaan mencakup kebutuhan, menganggap cukup, menjadikan cukup, tidak terhindarkan, kesesuaian, keadilan, kelengkapan, serta keharusan.
3. Penyelesaian
Penyelesaian mencakup akhir, final, keadilan, selesai, pemenuhan, finis, takdir, serta nasib.
4. Keadilan
Keadilan berhubungan dengan ketertiban, keabsahan, serta keharusan.
5. Gairah
Gairah berhubungan dengan proses, spontanitas, pengaturan diri, serta pemenuhan fungsi.
6. Kekayaan
Kekayaan berhubungan dengan diferensiasi, kompleksitas, serta kerumitan.
7. Kesederhanaan
Kesederhanaan meliputi kejujuran, sikap apa adanya, esensialitas, abstrak, penting, serta struktur
8. Keindahan
Keindahan meliputi kebenaran, bentuk, gairah, kesederhanaan, kekayaan, keutuhan, kesempurnaan, selesai, keunikan, serta kejujuran.
9. Kebaikan
Kebaikan meliputi kebenaran, keinginan, keharusan, keadilan, kebajikan, serta kejujuran.
10. Keunikan
Keunikan meliputi keistimewaan, individualitas, nonkomparatif, serta kebaruan.
11. Upaya
Upaya berkaitan dengan mudah, kurangnya ketegangan, berjuang melawan kesulitan, rahmat, sempurna, serta memfungsikan keindahan.
12. Sukacita
Sukacita berkaitan dengan kesenangan, hiburan, keceriaan, humor, kegembiraan, serta effortlessness.
13. Kebenaran
Berkaitan dengan kejujuran, kenyataan, apa adanya, kesederhanaan, kekayaan, keharusan, keindahan, kemurnian, kebersihan, kelengkapan, serta esensialitas.
14. Swasembada
Swasembada berkaitan dengan otonomi, kemandirian, tidak memerlukan yang lain selain diri sendiri, keterpisahan, menentukan secara personal, serta transendensi lingkungan hidup oleh hukum-hukumnya sendiri.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Abraham Maslow. Biografi Psikolog
2. Abraham Maslow. Teori Aktualisasi Diri Humanistik
3. Abraham Maslow. Hierarki Kebutuhan
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment