Carl Rogers
Table of Contents
Carl Rogers |
Biografi Psikolog
Carl Ransom Rogers (1902-1987) adalah salah satu psikolog Amerika paling berpengaruh di dunia. Ia bersama Abraham Maslow mendirikan mazhab psikologi humanistik. Secara luas, Rogers dianggap sebagai perintis penelitian psikoterapi. Berkat kontribusinya di bidang psikologi, pada tahun 1956 ia dianugerahi Award for Distinguished Scientific Contribution. Tidak hanya itu, pada tahun 1972 ia merah Award for Distinguished Professional Contribution oleh American Psychological Association (APA).Rogers menjadi terkenal berkat pendekatannya yang unik, yaitu person-centered. Pendekatan psikologi tersebut berpusat pada person atau klien. Pendekatan ini telah diterapkan secara luas dalam berbagai bidang, seperti psikoterapi dan konseling, pendidikan, organisasi, serta masih banyak lagi. Pada tahun 2002, Rogers ditetapkan sebagai psikolog terkemuka keenam pada abad ke-20.
Rogers yang memiliki nama lengkap Carl Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park Illinois, yakni sebuah desa di pinggiran Chicago. Ayahnya, Walter A. Rogers, adalah seorang insinyur sipil. Adapun ibunya, Julia M. Cushing, adalah seorang penganut Kristen Pantekosta yang taat. Rogers adalah anak keempat dari enam bersaudara. Sejak kecil, Rogers sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasan. Ia mampu membaca buku dengan baik sebelum masuk pendidikan setingkat taman kanak-kanak. Ia dititipkan di lembaga pendidikan seorang pendeta untuk belajar agama dan etika. Sebagai putra altar, Rogers menjadi agak terisolasi, mandiri, disiplin, serta memperoleh pengetahuan tentang metode ilmiah.
Setelah beranjak remaja, Rogers masuk jurusan pertanian di University of Wisconsin-Madison. Selain kuliah, ia juga aktif di organisasi Alpha Kappa Lambda. Pada usia 20 tahun, setelah mengikuti konferensi internasional di Peking, Tiongkok, pada tahun 1922, ia mulai berpikir kritis terhadap keyakinannya. Pada tahun 1924, Rogers lulus di University of Wisconsin. Kemudian, ia melanjutkan studi di Union Theological Seminary selama dua tahun. Setelah itu, ia meneruskan kuliahnya di Teachers College, Columbia University. Di tempat itu, ia memperoleh gelar M.A. pada tahun 1928 serta Ph.D. tiga tahun kemudian.
Selama menulis disertasi, Rogers terlibat dalam penelitian tentang anak. Namanya menjadi terkenal seiring dengan hasil penelitiannya itu. Pada tahun 1930, ia diangkat sebagai direktur Society for the Prevention of Cruelty to Children di Rochester, New York. Selama periode 1935-1940, ia diangkat sebagai dosen di University of Rochester. Pada saat itu, pengaruh praktik psikoterapi pasca-Freudian dari Otto Rank mulai memengaruhinya. Dari situlah ia mulai membangun pendekatan person-centered. Pada tahun 1940, Rogers menjadi profesor psikologi klinis di Ohio State University. Bersamaan dengan itu, ia mulai memformulasikan pendekatan psikologinya.
Pada tahun 1945, Rogers mendirikan pusat konseling di University of Chicago dan mulai menentukan efektivitas metode pendekatannya. Pada tahun 1947, ia terpilih sebagai presiden American Psychological Association. Empat tahun kemudian, Rogers berhasil memformulasikan pendekatan person-centered (yang dalam psikoterapi disebutnya sebagai client-centered) dan mempublikasikan konsep tersebut. Momen inilah yang menjadikan namanya semakin dikenal publik.
Pada tahun 1956, Rogers menjadi presiden pertama American Academy of Psychotherapist. Setahun sesudahnya, ia mengajar psikologi di Universitas of Wisconsin, Madison. Ketika itu, ia bersama Abraham Maslow merintis psikologi humanistik yang mencapai puncaknya pada dekade 1960-an. Pada tahun 1961, Rogers menjadi anggota American Academy of Arts dan Sciences. Ia terus mengajar di University of Wisconsin hingga tahun 1963. Pada tahun yang sama ia menjadi anggota Western Behavioral Sciences Institute (WBSI) di La Jolla. Namun, pada tahun 1968 Rogers meninggalkan WBSI untuk mendirikan Center for Studies of the Persons.
Meskipun tidak lagi aktif di WBSI, Rogers tetap menjadi penduduk La Jola. Di sana, ia membuka praktik terapi, memberikan pidato di berbagai lembaga dan universitas, serta menulis. Pada periode ini, Rogers banyak menerapkan teori-teorinya ke dalam diskursus tentang penindasan politik dan konflik sosial. Untuk itu, ia rela keliling dunia. Ia pergi ke Belfast, Irlandia Utara, untuk mendalami konflik penganut Protestan dan Katolik. Di Afrika Selatan, ia mengamati konflik warga kulit hitam dan putih. Di Brasil, ia mencermati konflik transisi dari era pemerintahan diktator ke demokrasi di mana ia menyumbangkan layanan kesehatan kepada para penduduk. Perjalanan terakhirnya adalah ke Uni Soviet saat ia telah berusia 85 tahun. Di sana, ia mengajar dan memfasilitasi lokakarya psikologi secara intensif. Dia tercengang karena ada banyak orang yang mengetahui karya-karyanya. Bersama putrinya, Natalie Rogers, serta sejumlah psikolog seperti Maria Bowen, Maureen O’hara, dan John K. Wood, Rogers mengadakan serangkaian lokakarya aplikasi pendekatan person-centered terhadap komunikasi lintas budaya, pertumbuhan pribadi, pemberdayaan diri, pendidikan, serta perubahan sosial di Amerika Serikat, Eropa, Brasil, dan Jepang. Hal itu berlangsung pada periode 1974-1984.
Pada tahun 1987, tulang pinggul Rogers mengalami keretakan. Ia pun harus menjalani operasi dan berjalan lancar. Namun, pada malam berikutnya, pankreas Rogers mengalami kelainan. Pada akhirnya, beberapa hari berselang, yakni pada 4 Februari 1987, secara mendadak Carl Rogers meninggal dunia.
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. Carl Rogers. Teori Psikoterapi Humanistik
2. Carl Rogers. Prinsip Dasar
3. Carl Rogers. Teori
4. Carl Rogers. Metodologi Kepribadian
Post a Comment