Pembelajaran Inkuiri

Table of Contents
Beberapa variasi pembelajaran inkuiri telah dikembangkan menjadi model, misalnya model latihan inkuiri ilmiah. Namun, inkuiri secara umum adalah sebuah metode yang dapat dipadukan dengan metode lainnya dalam sebuah pembelajaran. Metode inkuiri menekankan pada proses penyelidikan berbasis pada upaya menjawab pertanyaan. Inkuiri adalah investigasi tentang ide, pertanyaan, atau permasalahan. Investigasi yang dilakukan dapat berupa kegiatan laboratorium atau aktivitas lainnya yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi.

Proses yang dilakukan mencakup pengumpulan informasi, membangun pengetahuan, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu yang diselidiki. Pembelajaran berbasis inkuiri mencakup proses mengajukan permasalahan, memperoleh informasi, berpikir kreatif tentang kemungkinan penyelesaian masalah, membuat keputusan, dan membuat kesimpulan. Pentingnya metode inkuiri (enquiry atau inquiry) dinyatakan oleh Freinet (1988).

Freinet berpendapat bahwa perolehan pengetahuan akan diperoleh melalui pengalaman secara inkuiri dan tidak cukup hanya mengamati, mendengarkan penjelasan, atau melihat demonstrasi. Perolehan pemahaman dimulai dari pengalaman dengan mengikuti siklus dasar proses inkuiri yang dideskripsikan sebagai berikut.

Pembelajaran Inkuiri
Siklus Dasar Proses Pembelajaran Inkuiri
Rincian Proses Inkuiri
Pembelajaran Inkuiri
Rincian Proses Pembelajaran Inkuiri
Perbedaan dengan metode penemuan (discovery) adalah penyelidikan pada discovery dilakukan dalam upaya menemukan atau membuktikan sebuah konsep, prinsip, atau hukum. Perbedaan pembelajaran inkuiri dengan ceramah/ekspositori dijelaskan pada tabel berikut

Perbedaan pembelajaran inkuiri dan ekspositori

Pembelajaran Inkuiri
Perbedaan pembelajaran inkuiri dan ekspositori
Basis proses inkuiri adalah bertanya sesuai dengan komponen dan siklus inkuiri berikut ini.
Siklus dan komponen dasar inkuiri

Pembelajaran Inkuiri
Siklus dan Komponen Dasar Inkuiri
Aktivitas guru dan peserta didik dalam melaksanakan inkuiri adalah sebagai berikut
Pembelajaran Inkuiri
Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri
Model interaksi dalam pembelajaran inkuiri
Pembelajaran Inkuiri
Model Interaksi dalam Pembelajaran Inkuiri
Kegiatan belajar secara inkuiri yang dilakukan secara eksperimen dapat dibedakan dalam empat kategori (Lott, 2011), yakni sebagai berikut.
a. Konfirmasi (Confirmation Inquiry): siswa mengonfirmasi materi ajar yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan eksperimen pada tingkat ini mirip dengan kegiatan buku resep (cook cook)
b. Inkuiri terstruktur (Structured Inquiry): siswa diberikan pertanyaan dan prosedur, kemudian membuat kesimpulan sendiri berdasarkan data yang mereka peroleh
c. Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry): siswa diberikan pertanyaan, mereka membuat rancangan percobaan/investigasi, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen
d. Inkuiri terbuka (Open Inquiry): siswa mengajukan pertanyaan, membuat rencana investigasi, mengumpulkan dan mengolah data, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil investigasi

Pembelajaran inkuiri dapat dilaksanakan mulai dari sekolah dasar, seperti yang diterapkan di Arizona dengan konstruksi sebagai berikut.

Pembelajaran Inkuiri
Konstruksi Pembelajaran Inkuiri
- Inkuiri terstruktur: Aktivitas laboratorium pada umumnya telah memiliki jawaban yang telah ditentukan. Guru membimbing peserta didik dalam melakukan penyelidikan. Peserta didik mengikuti arahan guru dalam melakukan aktivitas penyelidikan. Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis data yang diperoleh.
- Inkuiri terbimbing: Permasalahan atau pertanyaan diajukan oleh guru. Guru membimbing peserta didik dalam melakukan penyelidikan. Peserta didik menentukan prosedur investigasi yang akan dilakukan. Guru membimbing peserta didik menganalisis data melalui diskusi.
- Inkuiri terbuka atau inkuiri bebas: Peserta didik mengajukan pertanyaan, hipotesis, prosedur, menarik kesimpulan, dan membuat laporan. Guru menentukan tujuan pembelajaran. Guru membimbing peserta didik melakukan analisis hanya jika diperlukan.

Tahapan pembelajaran yang dilakukan melalui inkuiri secara terbuka (open inquiry) pada umumnya meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Membuat rumusan masalah: peserta didik merumuskan masalah dari suatu permasalahan yang mungkin untuk diselidiki. Kemampuan yang diharapkan muncul dari peserta didik adalah: (1) menyadari adanya masalah; (2) mampu mengidentifikasi masalah; (3) melihat pentingnya masalah; dan (4) merumuskan masalah.
b. Mengembangkan dan merumuskan hipotesis: peserta didik membuat hipotesis atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang diselidiki. Kemampuan yang diharapkan muncul dari peserta didik adalah: (1) menentukan variabel atau menggolongkan data yang dapat diperoleh; (2) mengidentifikasi dan merumuskan hubungan variabel yang ada secara logis; (3) merumuskan hipotesis.
c. Merancang dan melakukan kegiatan untuk menguji hipotesis: peserta didik melakukan kegiatan penyelidikan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Kemampuan yang diharapkan muncul dari peserta didik adalah: (1) mengidentifikasi peristiwa yang perlu diamati; (2) merancang kegiatan eksplorasi atau eksperimen yang oerlu dilakukan; (3) melakukan kegiatan pengamatan berdasarkan rancangan eksperimen dalam upaya mengumpulkan data; (4) mengevaluasi, menyusun data, mengolah, dan menganalisis data.
d. Menarik kesimpulan: peserta didik diminta menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. Kemampuan yang diharapkan muncul dari peserta didik adalah: (1) mencari pola dan makna hubungan data atau peristiwa; dan (2) merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
Keterkaitan metode inkuiri

Pembelajaran Inkuiri
Keterkaitan Metode Inkuiri

Ket. klik warna biru untuk link

Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta


Download

Lihat Juga 
1. Pembelajaran Induktif
2. Metode Discovery 
3. Project Based Learning
4. Siklus Belajar (Learning Cycle)
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment