Pengertian Data, Sumber, Jenis, Fungsi dan Metode Pengumpulan Data

Table of Contents
Jenis Data Penelitian
Jenis Data Penelitian

A. Pengertian Data

Secara sederhana data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang dapat memberikan gambaran luas suatu keadaan. Data dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian diolah sehingga menghasilkan suatu informasi yang jelas dan mudah dipahami. Data dibutuhkan dalam beragam bidang, mulai dari pergudangan, kependudukan, penjualan, penelitian dan sebagainya. Semakin kompleks data maka semakin rumit juga pengelolaannya.

Data adalah kumpulan dari fakta yang dapat berupa angka, simbol ataupun tulisan yang diperoleh melalui pengamatan suatu objek.  Data yang baik harus dapat dipercaya kebenarannya (reliable), akurat, tepat waktu, dan mencakup ruang lingkup yang luas. Data masih bersifat mentah, sehingga orang yang melihat atau membacanya belum bisa mendapat suatu informasi yang utuh. Maka dari itu perlu adanya pengolahan terhadap data yang diperoleh sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dapat dipahami. Demikian, pengertian data adalah kumpulan fakta yang diperoleh dari hasil riset, pengamatan atau penelitian suatu objek. Berikut beberapa pengertian data menurut para ahli:
1) Menurut Mills (1984:17) data adalah fakta mentah, observasi atau kejadian dalam bentuk angka dalam bentuk angka atau simbol khusus.
2) Menurut Syafrizal Helim Situmorang data adalah sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) suatu obyek.
3) Menurut Kamus Webster data adalah things known or assumed atau sesuatu yang diketahui dan dianggap.
4) Menurut KBBI data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian untuk membuat analisis dan kesimpulan.

B. Pengertian Sumber Data

Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya. Sumber data dalam PSBK adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial budaya. Menurut Zuldafrial (2012:46), sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. Jenis sumber data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Narasumber (informan), dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut responden, yaitu orang yang memberikan respons atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan sekedar memberi respons, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2) Peristiwa atau Aktivitas, data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3) Tempat atau Lokasi, tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitasnya, baik yang merupakan tempat maupun lingkungnnya.
4) Dokumen atau Arsip, dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base, surat-surat rekaman, gambar, serta benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.

C. Jenis-jenis Data

Data dikelompokkan menjadi berbagai jenis, di antaranya adalah berdasarkan sifatnya, berdasarkan sumbernya, berdasarkan waktu pengumpulannya, dan berdasarkan cara memperolehnya.
1) Jenis Data Berdasarkan Cara Memperolehnya
Data berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari objek yang diteliti oleh orang atau organisasi yang melakukan penelitian. Contoh:
a) Data hasil kuisioner terhadap responden
b) Data hasil wawancara langsung
c) Data hasil survey

b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang telah ada. Jadi peneliti tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti. Biasanya data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan data diterima dalam bentuk jadi, seperti diagram, grafik, tabel. Contoh:
a) Data sensus penduduk oleh BPS
b) Data penyakit kanker yang dikeluarkan oleh WHO
c) Data startup di Indonesia yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi

2) Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
Data berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk angka, biasanya dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau gambar. Data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi, studi literatur, dan lain sebagainya. Data kualitatif biasanya bersifat subjektif, sehingga setiap orang yang membacanya akan menimbulkan penafsiran yang berbeda. Contoh:
a) Kuesioner tentang tingkat kepuasan pasien di suatu rumah sakit
b) Kualitas pelayanan di hotel, dan lain-lain

b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari suatu penelitian, pengukuran, atau observasi. Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk mendapatkan jawaban rigid berupa angka. Data kuantitatif ini bersifat objektif, sehingga setiap orang yang membaca atau melihat data ini akan menafsirkannya dengan sama. Contoh:
a) Umur Rudi 20 tahun
b) Tinggi badan rata-rata di kelas A adalah 172 cm
c) Suhu di Kota Jakarta mencapai 37 derajat
d) Pendapatan perkapita Indonesia mencapai 20 triliun, dan lain sebagainya

3) Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua macam, yaitu data internal dan data eksternal.
a. Data internal
Data internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu organisasi atau tempat dilakukannya penelitian. Contoh:
a) Kebutuhan tenaga kerja di suatu perusahaan
b) Jumlah karyawan di perusahaan
c) Tingkat kepuasan karyawan di suatu institusi

b. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar lingkup kerja kita. Data eksternal merupakan data yang diperoleh dari luar organisasi atau tempat dilakukannya penelitian. Data eksternal ini biasanya digunakan sebagai pembanding antara organisasi lain dengan organisasi yang bersangkutan. Contoh:
a) Data kependudukan yang dikeluarkan oleh BPS
b) Data penjualan produk perusahaan lain
c) Jumlah siswa di sekolah lain

4) Jenis Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi dua macam, yaitu data cross section dan data berkala (time series data).
a. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang diambil pada 1 periode waktu tertentu sehingga ia membutuhkan data di waktu lain jika ingin melakukan perbandingan. Contoh sederhana: dalam sebuah desa ada 100 KK, dengan parameter tertentu 30% nya dikategorikan sebagai keluarga miskin. Nah 30% nya itu adalah data yang dihasilkan dari data cross section karena hanya mencakup titik waktu itu saja. Untuk melakukan perbandingan apakah di desa tersebut angka kemiskinan menurut atau naik, maka ia membutuhkan data-data yang sebelumnya telah diteliti. Contoh lain:
a) Data penjualan suatu perusahaan pada bulan Februari 2018
b) Data keuangan perusahaan pada bulan Mei 2015

b. Data Berkala
Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan dari objek yang sedang diamati atau diobservasi. Data ini nantinya akan diamati pola perubahannya dari periode ke periode. Pola perubahan ini dapat digunakan untuk membuat perencanaan atau mengambil sebuah keputusan. Data berkala dapat diambil setiap hari, minggu, bulan, triwulan, atau setiap tahun. Contoh:
a) Data impor beras Indonesia tahun 2010 – 2020
b) Jumlah penjualan perhari selama bulan Agustus 2019
c) Hasil pertanian setiap bulan selama tahun 2019

D. Fungsi Data

Data memiliki beragam fungsi atau manfaat, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Sebagai Dasar Membuat Keputusan, data dapat digunakan untuk membuat keputusan terbaik terhadap suatu permasalahan yang ada. Dengan data keputusan akan lebih mudah dibuat dan lebih dapat dipertanggungjawabkan
2) Sebagai Dasar Perencanaan, dalam membuat suatu perencanaan diperlukan adanya suatu parameter yang akurat. Data di sini dibutuhkan untuk menjadi parameter dan acuan dalam membuat suatu perencanaan. Dengan adanya data juga mampu untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang, sehingga suatu perencanaan akan lebih terarah dan tingkat keberhasilannya semakin tinggi.
3) Sebagai Acuan Implementasi Suatu Kegiatan, dengan adanya data dapat dijadikan acuan atau tolak ukur untuk melakukan suatu kegiatan.
4) Sebagai Bahan Evaluasi, dalam suatu organisasi atau lembaga pasti diperlukan adanya evaluasi untuk meningkatkan mutu. Data di sini berperan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan atau kinerja suatu organisasi.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mengumpulkan atau memperoleh data. Metode pengumpulan data menjadi hal yang tak kalah pentingnya dalam suatu penelitian. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan mencapai tujuan penelitian. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat akan diperoleh data yang akurat, sehingga hasil dari penelitian memiliki kredibilitas yang tinggi. Ada beberapa teknik atau metode untuk mengumpulkan data, yaitu observasi, wawancara, angket (kuesioner), dan dokumentasi.
1) Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang palin alamiah dan paling banyak digunakan tidak hanya dalam dunia keilmuan, tetapi juga dalam berbagai aktivitas kehidupan. Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan. Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek menggunakan pancaindera. Observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk suatu penelitian. Metode pengumpulan data ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Participant observation, pada participant observation peneliti ikut terlibat langsung dalam proses observasi terhadap suatu objek yang sedang diamati.
b. Non participant observation, sedangkan non participant observation peneliti tidak terlibat secara langsung dalam proses observasi.

2) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat dilakukan secara langsung/tatap muka ataupun tanpa tatap muka, yaitu melalui media komunikasi. Maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti. Wawancara terbagi menjadi dua jenis:
a. Wawancara terstruktur, pada wawancara terstruktur, peneliti telah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu seperti kamera, perekam suara, alat tulis, dan lain sebagainya.
b. Wawancara tidak terstruktur, halnya dengan wawancara tidak terstruktur, biasanya peneliti tidak mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu.

Pembagian lain dari macam-macam wawancara yang dikemukakan oleh Patton (1980:197), yaitu:
a. Wawancara pembicaraan informal, pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pewawancara itu sendiri, bergantung spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai.
b. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara, jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang dibicarakan dapat tercakup seluruhnya. Petunjuk itu didasarkan atas anggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dan konteks wawancara yang sebenarnya.
c. Wawancara baku terbuka, jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Dalam mengadakan pendalaman (probing) terbatas, dan hal itu bergantung situasi wawancara dan kecakapan pewawancara.

3) Angket (kuesioner)
Metode pengumpulan data berikutnya adalah angket (kuesioner). Metode ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sejumlah responden yang dijadikan sampel pada suatu penelitian. Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dibedakan menjadi dua jenis:
a. Kuesioner terbuka, pada kuesioner terbuka responden diberikan kebebasan untuk menjawab kuesioner.
b. Kuesioner tertutup, pada kuesioner tertutup sudah disediakan pilihan jawaban umtuk dipilih sesuai dengan kondisi responden.

4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen dapat berupa  autobiografi, surat, arsip foto, jurnal kegiatan, dan lain sebagainya.


Dari berbagai sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat juga
1. Pengertian Penalaran, Ciri, Tahap, Syarat, Metode serta Kesalahan Nalar 
2. Pengambilan sampel dari populasi tak-terhingga dan tak-jelas
3. Metode-metode dalam sosiologi
4. Manfaat penelitian sosiologis bagi pembangunan
5. Jenis-jenis penelitian sosial
6. Jenis-jenis metode penelitian sosiologi dan contohnya
7. Metode untuk ilmu-ilmu sosial
8.
Pengertian Metode Ilmiah, Unsur, Kriteria dan Langkah-langkahnya 

9. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik-teknik Desain Penelitian
10. Pengertian Hipotesis, Karakteristik, Fungsi, Tahap Perumusan dan Jenisnya
11. Pengertian Laporan Penelitian: Ciri, Jenis, Tujuan, Cara, Sistematika dan Contohnya
12. Pengertian Objektivitas dalam Ilmu Pengetahuan
13. Pengertian Skeptisisme, Skeptisisme dalam Ilmu Pengetahuan, dan Perbedaannya dengan Sikap Kritis dan Berpikir Negatif
14. Pengertian Variabel Penelitian, Jenis dan Hubungan antarvariabel
15. Pengertian Topik Penelitian, Unsur, Ciri, dan Cara Menentukannya
16. Pengertian Diskusi, Unsur, Prinsip, Tujuan, Manfaat, Langkah-langkah, Jenis dan Laporan Hasil Diskusi

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Rancangan Penelitian Sosial (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 5. Pengumpulan Data dalam Penelitian (KTSP)
3. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 6. Pengolahan Data (KTSP)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 7. Penulisan Laporan Penelitian (KTSP)
5. Materi Sosiologi Kelas X Bab 4.1 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas X Bab 4.2 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 

7. Materi Sosiologi Kelas X Bab 5.1 Pengumpulan Data dalam Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas X Bab 5.2 Pengumpulan Data dalam Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
 
9. Materi Sosiologi Kelas X Bab 6.1 Pengolahan dan Analisis Data (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas X Bab 6.2 Pengolahan dan Analisis Data (Kurikulum Revisi 2016) 

11. Materi Sosiologi Kelas X Bab 7.1 Laporan Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Sosiologi Kelas X Bab 7.2 Laporan Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)

13. Materi Ujian Nasional Kompetensi Jenis Penelitian Sosial
14. Materi Ujian Nasional Kompetensi Langkah-Langkah Penelitian Sosial
15. Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial
16. Materi Ujian Nasional Kompetensi Manfaat Hasil Penelitian
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment