Pengertian Kolektif, Kesadaran Kolektif, Kolektivisme dan Istilah Kolektif Lainnya

Table of Contents
Kolektif adalah sekumpulan pribadi yang bekerja sama untuk tujuan tertentu tanpa adanya hierarki di dalamnya
Kesadaran Kolektif

A. Pengertian Kolektif

Kolektif adalah sekumpulan pribadi yang bekerja sama untuk tujuan tertentu tanpa adanya hierarki di dalamnya. Istilah kolektif ada kalanya juga dapat digunakan untuk menyebut suatu keseluruhan spesies, seperti kolektif manusia. Sedangkan dalam perpolitikan, istilah kolektif adalah gaya pengambilan keputusan yang terdesentralisasi.

Menurut Merton, kolektiva adalah sejumlah orang yang mempunyai solidaritas berdasarkan nilai bersama serta memiliki kewajiban moral untuk menjalankan peran yang diharapkan. Di dalam kolektiva tidak ada unsur interaksi yang menjadi kriteria utama bagi kelompok.

B. Pengertian Kesadaran Kolektif

Kesadaran kolektif adalah seperangkat keyakinan, gagasan, dan sikap moral bersama yang beroperasi sebagai kekuatan pemersatu dalam masyarakat, merujuk pada pada pemahaman bersama tentang norma-norma sosial. Istilah ini diperkenalkan oleh sosiolog Prancis Émile Durkheim dalam bukunya The Division of Labor in Society pada tahun 1893. Durkheim berpendapat bahwa dalam masyarakat tradisional/primitif (yang berbasis di sekitar klan, keluarga atau hubungan suku), agama totemik memainkan peran penting dalam menyatukan anggota melalui penciptaan kesadaran bersama (nurani kolektif). Dalam masyarakat dengan tipe ini, isi dari kesadaran individu sebagian besar dibagi bersama dengan semua anggota masyarakat mereka, sehingga menciptakan solidaritas mekanis melalui kesamaan satu sama lain. Dalam Bunuh Diri (Suicide), Durkheim mengembangkan konsep anomie untuk merujuk pada penyebab bunuh diri sosial daripada individual. Di mana hal tersebut berkaitan dengan konsep kesadaran kolektif, seolah-olah karena kurangnya integrasi atau solidaritas dalam masyarakat maka tingkat bunuh diri akan lebih tinggi.

C. Pengertian Kolektivisme

Kolektivisme adalah pendirian moral, filsafat politik, ideologi, atau pandangan sosial yang menjunjung kelompoknya dan kepentingannya. Kolektivisme berlawanan dengan individualisme. Kolektivis berfokus pada masyarakat atau kepentingan nasional dalam berbagai jenis sistem politik, ekonomi dan pendidikan. Tipologi kolektivisme dapat dibagi menjadi kolektivisme horizontal, di mana kesetaraan dijunjung dan rakyat didorong untuk berbagi dan bekerja sama, atau kolektivisme vertikal, yang menjunjung hierarki dan ketidaksamaan status. Kolektivisme horizontal didasarkan pada asumsi bahwa semua orang itu berkedudukan setara, sementara kolektivisme vertikal berasumsi bahwa orang-orang berbeda secara fundamental satu sama lain.

D. Istilah Lain

Kepemilikan Kolektif
Kepemilikan kolektif adalah kepemilikan alat produksi oleh semua anggota suatu kelompok untuk kepentingan semua anggota tersebut. Lingkup dari kelompok ini secara luas dapat mencakup keseluruhan masyarakat dan secara sempit sampai dengan rekan kerja di perusahaan tertentu (seperti pertanian kolektif). Dalam istilah yang sempit, istilah ini dibedakan dari kepemilikan umum, artinya memiliki akses terbuka, pengendalian aset bersama, dan tidak adanya kepemilikan. 


Kepemilikan kolektif alat produksi adalah karakteristik dari sosialisme, ketika kepemilikan kolektif merujuk pada kepemilikan oleh semua anggota masyarakat atau kepemilikan kooperatif oleh anggota organisasi. Lebih umumnya mengacu pada kepemilikan kelompok (seperti melalui organisasi koperasi) sebagai kebalikan dari kepemilikan publik.

Pertanian Kolektif
Pertanian kolektif dan pertanian komunal adalah berbagai jenis produksi pertanian di mana beberapa petani menjalankan lahan mereka sebagai usaha bersama. Jenis dari kolektivitas/kebersamaan tersebut sering kali menjadi sebuah koperasi pertanian di mana para anggota pemilik mengerjakan lahan secara bersama-sama. Di beberapa negara (yang meliputi Uni Soviet, negara-negara Blok Timur, Tiongkok, dan Vietnam), terdapat varian pertanian kolektif yang dijalankan oleh koperasi maupun negara. Contohnya, Uni Soviet memiliki kolkhozy (dijalankan oleh koperasi) dan sovkhozy (dijalankan oleh negara), yang masing-masing sering kali disebut sebagai lahan usaha tani kolektif dan negara.

Keamanan Kolektif
Keamanan kolektif adalah perjanjian keamanan politik, regional, atau global yang setiap penandatangannya mengakui bahwa keamanan satu pihak adalah kepentingan semua pihak. Semua negara penandatangan berjanji akan memberi respon bersama terhadap ancaman dan pelanggaran perdamaian. Keamanan kolektif lebih ambisius daripada sistem keamanan aliansi atau pertahanan kolektif karena mencakup semua negara di suatu kawasan dan menanggapi berbagai potensi ancaman. Meski keamanan kolektif memiliki sejarah yang panjang, pelaksanaannya masih bermasalah. Sejumlah persyaratan harus dipenuhi agar keamanan kolektif bisa terlaksana dengan baik.

Kolektif Kolegial
Kolektif Kolegial adalah istilah umum yang merujuk kepada sistem kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang ditempuh, musyawarah untuk mencapai mufakat atau pemungutan suara, dengan mengedepankan semangat keberasamaan. Yang memberlakukan sistem ini adalah organisasi, partai politik, lembaga wakil rakyat, dan lembaga peradilan. 


Dari berbagai Sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga
1. Publik dan pendapat publik
2. Massa
3. Crowding (kerumunan massa)
4. Perilaku kerumunan
5. Perilaku kolektif
6. Tipe-tipe kelompok sosial
 
7. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
8. Membership gorup dan reference group
 
9. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur
10. Kelompok-kelompok kecil (small group)
11. Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
12. Kelompok okupasional dan volunter
13. In-group dan out-group
14. Etnosentrisme
15. Dinamika kelompok sosial
16. Dinamika hubungan antarkelompok
17. Manusia sebagai kelompok
18. Manusia dan kehidupan kelompok

19. Kelompok Formal (Formal Group) dan Kelompok Informal (Informal Group) 
20. Kelompok Sosial dengan Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis
21. Pengertian Kategori Sosial dan Golongan Sosial
22. Pengertian Perilaku, Bentuk, Faktor, Proses dan Pola
23. Pengertian Pembagian Kerja, Fungsi dan Sejarahnya
24. Pengertian Adat Istiadat, Kriteria, Macam, dan Bentuknya
25. Pengertian Partikular dan Sikap Partikularisme  
26. Pengertian Eksklusivisme Sosial
27. Pengertian Pluralisme, Sejarah, Tokoh, Macam, Dampak dan Manfaatnya
28. Pengertian Paternalisme dan Jenisnya
29. Dominasi
30. Pengertian Akulturasi, Proses, Bentuk, Faktor, Dampak dan Wujudnya
31. Pengertian Asimilasi, Syarat, Ciri, Faktor, dan Jenisnya
32. Pengertian Genosida, Bentuk dan Contohnya
33. Pengertian Agresif dan Perilaku Agresif

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) 
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment