Pengertian Paternalisme dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Paternalisme dan Jenisnya
Paternalisme

A. Pengertian Paternalisme

Paternalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem kepemimpinan yang berdasarkan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin, seperti hubungan antara ayah dan anak. Kata paternalisme berasal dari bahasa Latin pater yang berarti ayah melalui kata sifat paternus yang berarti kebapakan, yang dalam masa Latin Pertengahan menjadi paternalis.

John Stuart Mill, mengatakan bahwa paternalisme pantas diterapkan pada anak-anak: Hal itu, mungkin, sulit dikatakan bahwa ajaran ini dimaksudkan untuk diterapkan pada mahluk hidup yang sedang menjalani proses pendewasaan di masa mereka. Kita tidak berbicara tentang anak-anak atau orang-orang muda di bawah umur yang secara hukum diakui sebagai orang dewasa.

Paternalisme pada orang dewasa kadang-kadang dianggap sebagai perlakuan yang menganggap mereka seolah-olah adalah anak-anak. Tipe pemimpin paternalisme itu banyak salah satunya pemimpin bertindak sebagai bapak, segala keputusan ada di tangan pemimpin, pemimpin memperlakukan bawahannya sebagai orang yang belum dewasa. Biasanya ada faktor yang disebabkan oleh paternalisme, salah satunya yang paling sering ditemukan di masa sekarang adalah pada kehidupan masyarakat yang komunalistik.

Dalam konteks hubungan antarkelompok, paternalisme juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang yang secara politik lebih kuat, mendirikan koloni di daerah jajahan terhadap ras pribumi yang lemah. Atau paternalisme dalam hal ini diartikan sebagai salah satu bentuk sistem kepemimpinan yang didominasi oleh kelompok suku pendatang atas kelompok masyarakat asli atau pribumi. Dalam paternalisme orang-orang di dalamnya cenderung menurut dan tunduk pada atasannya tanpa memiliki inisiatif untuk mengembangkan diri. Hal ini terjadi karena dalam paternalisme mencakup juga tindakan membatasi kebebasan seseorang atau kelompok lain. Bahwa sosok pater yang dalam perilakunya mengungkapkan sikap superioritas, sehingga paternalis umumnya digunakan dengan maksud peyoratif atau merendahkan orang lain.

Ada juga yang berpendapat bahwa paternalisme merupakan salah satu pandangan yang mana sistem kepemimpinan didominasi oleh laki-laki dan mengaggap perempuan tidak pantas untuk memimpin dan mendominasi, baik memimpin dalam negara dari wilayah desa, kecamatan, kabupaten/kota, gubernur, menteri, sampai dengan presiden. Tidak hanya itu, namun perempuan juga dianggap tidak layak untuk mendominasi dalam lingkungan keluarga. Jadi yang lebih pantas dan berhak mendominasi kepemimpinan adalah pihak laki-laki.

Tidak semua tentang paternalisme itu buruk, bisa jadi caranya saja yang salah. Tetapi terkadang paternalisme bisa membuat para pekerja aktif dan efektif. Misalnya, para pekerja yang tidak disiplin menjadi displin dan yang tidak aktif menjadi aktif.

B. Jenis Paternalisme

1) Lembut dan keras
Paternalisme lembut adalah pandangan bahwa paternalisme hanya dibenarkan jika tindakan tersebut dilakukan secara sukarela. John Stuart Mill memberikan contoh ketika seseorang akan berjalan melintasi sebuah jembatan rusak. Kita tidak dapat memberitahu orang tersebut bahwa jembatan itu rusak karena dia tidak berbicara bahasa anda. Menurut paternalisme lembut, kita dibenarkan memaksa dia untuk tidak menyeberangi jembatan terlepas apakah ia mengetahui tentang kondisi kerusakan jembatan. Jika dia tahu tentang kerusakan itu dan ingin melompat dari jembatan untuk bunuh diri maka kita dapat mempersilahkan ia melakukannya. Paternalisme keras mengatakan bahwa setidaknya kadang-kadang kita berhak untuk mencegahnya melintasi jembatan dan melakukan bunuh diri.

2) Murni dan tidak murni
Paternalisme murni adalah paternalisme di mana orang yang kebebasan atau otonominya diambil sehingga orang-orang yang dilindungi. Paternalisme tidak murni terjadi ketika kelompok orang yang kebebasan atau otonominya dilanggar oleh beberapa aturan yang lebih luas dari kelompok orang itu sehingga dapat dilindungi.

3) Moral dan kesejahteraan
Paternalisme moral adalah paternalisme yang dibenarkan untuk mempromosikan moral yang baik dari seseorang walaupun kesejahteraan mereka tidak membaik. Misalnya, akan terjadi perdebatan jika seseorang harus dicegah dari prostitusi walaupun mereka dapat hidup layak dari prostitusi itu dan kesehatan mereka dilindungi. Paternalisme moral akan berpendapat bahwa prostitusi dapat merusak moral.


Dari berbagai sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga 
1. Publik dan pendapat publik
2. Massa
3. Crowding (kerumunan massa)
4. Perilaku kerumunan
5. Perilaku kolektif
6. Tipe-tipe kelompok sosial
 
7. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
8. Membership gorup dan reference group
 
9. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur
10. Kelompok-kelompok kecil (small group)
11. Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
12. Kelompok okupasional dan volunter
13. In-group dan out-group
14. Etnosentrisme
15. Dinamika kelompok sosial
16. Dinamika hubungan antarkelompok
17. Manusia sebagai kelompok
18. Manusia dan kehidupan kelompok

19. Kelompok Formal (Formal Group) dan Kelompok Informal (Informal Group) 
20. Kelompok Sosial dengan Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis
21. Pengertian Kolektif, Kesadaran Kolektif, Kolektivisme dan Istilah Kolektif lainnya
22. Pengertian Kategori Sosial dan Golongan Sosial 
23. Pengertian Perilaku, Bentuk, Faktor, Proses dan Pola
24. Pengertian Pembagian Kerja, Fungsi dan Sejarahnya
25. Pengertian Adat Istiadat, Kriteria, Macam, dan Bentuknya 
26. Pengertian Partikular dan Sikap Partikularisme
27. Pengertian Eksklusivisme Sosial 
28. Pengertian Pluralisme, Sejarah, Tokoh, Macam, Dampak dan Manfaatnya
29. Dominasi 
30. Pengertian Akulturasi, Proses, Bentuk, Faktor, Dampak dan Wujudnya
31. Pengertian Asimilasi, Syarat, Ciri, Faktor, dan Jenisnya
32. Pengertian Genosida, Bentuk dan Contohnya
33. Pengertian Agresif dan Perilaku Agresif

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) 
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment