Pengertian Pembagian Kerja, Fungsi dan Sejarahnya
Table of Contents
Pembagian Kerja |
A. Pengertian Pembagian Kerja
Pembagian kerja menurut KBBI adalah sistem penggolongan semua pekerjaan dalam masyarakat berdasarkan jenis kelamin, usia, dan keahlian warga masyarakat yang bersangkutan. Dalam konteks masyarakat industri modern, pembagian kerja (division of labor) memiliki pengertian membagi pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan produk menjadi sejumlah tugas yang berbeda dan dilakukan oleh pekerja yang berbeda, di mana masing-masing individu memiliki pekerjaan yang unik namun saling terkait.Ketika masyarakat semakin modern kebutuhan akan barang pun semakin banyak dan kompleks, hal ini tentunya dibutuhkan efektivitas dan efisiensi dalam produksi yang pada gilirannya memunculkan jenis pekerjaan yang beragam pula yang tidak mungkin dikuasai dan dilakukan oleh setiap orang. Oleh sebab itu, semakin berkembang masyarakat semakin dibutuhkan pula spesialisasi dalam pekerjaan. Di mana seseorang hanya mengerjakan satu atau beberapa jenis pekerjaan saja. Pembagian kerja dalam hal ini sangatlah penting guna mencapai hasil yang maksimal.
Pembagian kerja diatur seefektif mungkin guna memudahkan sistem pekerjaan dan menghindari terjadinya bentrok dalam melakukan pekerjaan, di mana dalam sistem produksi sebuah pekerjaan harus diselesaikan dengan cepat dan tepat, dan jika tidak ada pembagian kerja maka bisa dipastikan pekerjaan akan menjadi sangat lambat dan tentunya akan menghambat laju produksi. Berikut beberapa pengertian pembagian kerja (job description) menurut ahli:
1) Menurut Hasibuan (2007), pembagian kerja yaitu informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
2) Menurut Rivai (2004), pembagian kerja adalah hasil analisis pekerjaan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mengenai pekerjaan.
3) Menurut Pophal (2008), pembagian kerja adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.
B. Fungsi Pembagian Kerja
Fungsi pembagian kerja adalah untuk memudahkan dan menghindarkan bentrok kerja. Pembagian kerja ini diwujudkan untuk mengelompokkan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing individu atau kelompok. Dengan jadwal ataupun definisi pembagian pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan seorang, guna mengurangi tingkat kerumitan dan yang pasti akan lebih efektif dan efisien. Berikut ini keuntungan pembagian kerja: 1) Memungkinkan individu untuk mengkhususkan diri dalam jenis pekerjaan di mana mereka memiliki keunggulan komparatif. Mereka dapat bekerja dengan kemampuan terbaik yang dimiliki.
2) Memungkinkan pekerja untuk memperoleh keterampilan khusus, baik melalui pelatihan dan dengan belajar dari pengalaman di tempat kerja. Oleh karena itu, mereka dapat bekerja secara efisien dan menghindari kesalahan.
Pembagian kerja memungkinkan pekerja untuk terspesialisasi dalam tugas tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang. Ini membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dengan alasan:
1) Skala ekonomi dapat cepat diraih karena memungkinkan produksi dalam jumlah yang sangat besar
2) Pekerja dapat berkonsentrasi pada pekerjaan yang paling sesuai dengan keterampilan dan tugas yang diberikan
3) Efek pengalaman dan pembelajaran lebih cepat diperoleh karena hanya melakukan satu pekerjaan berulang-ulang. Ketika seseorang terus bekerja pada satu tugas untuk waktu yang lebih lama, ia menjadi ahli untuk tugas itu
4) Pekerja hanya butuh pengetahuan dan keahlian spesifik dan oleh karena itu, lebih sedikit pelatihan diperlukan. Sebaliknya, jika seorang pekerja harus mempelajari semua proses produksi suatu komoditas, maka periode magang akan cukup lama. Dalam hal pekerjaan dibagi menjadi beberapa proses kecil, tugas dapat dikhususkan dalam waktu singkat dan mungkin ada banyak waktu dan upaya
5) Lebih cepat menggunakan satu alat tertentu dalam satu tugas daripada dalam beberapa tugas. Ketika seseorang melakukan pekerjaan yang sama berulang-ulang, dia selalu mengingat bagaimana pekerjaan itu dapat dipermudah. Dia terkadang berhasil menciptakan metode produksi yang lebih mudah
6) Waktu lebih optimal dan tidak ada yang terbuang karena teralihkan oleh hal-hal di luar tugas utama
7) Tidak perlu bergerak untuk melakukan tugas karena barang setengah jadi datang kepadanya
C. Sejarah Pembagian Kerja
Manusia telah mengenal pembagian kerja sejak zaman berburu dan mengumpul. Pada saat itu, tugas dibagi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kemudian, pembagian kerja menjadi bagian penting masyarakat setelah Revolusi Pertanian. Ketika itu, manusia mengalami surplus makanan untuk pertama kalinya. Pada saat tidak menghabiskan seluruh waktunya untuk mendapatkan makanan, mereka diizinkan untuk berspesialisasi dan melakukan tugas-tugas lain. Selanjutnya, selama Revolusi Industri, tenaga kerja yang dulu terspesialisasi dipecah menjadi unit kerja spesifik di jalur perakitan. Di sini, pekerja produksi dibagi ke dalam beberapa stasiun. Masing-masing stasiun memiliki tugas spesifik. Ketika selesai dari satu stasiun, produk dilempar ke stasiun selanjutnya. Proses ini terus berlanjut hingga produk akhir dihasilkan. Adam Smith memandang bahwa pembagian kerja memungkinkan manusia menjadi lebih produktif. Ini juga membuat produksi lebih cepat.
Dari berbagai sumber
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Lihat Juga
1. Publik dan pendapat publik
2. Massa
3. Crowding (kerumunan massa)
4. Perilaku kerumunan
5. Perilaku kolektif
6. Tipe-tipe kelompok sosial
7. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
8. Membership gorup dan reference group
9. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur
10. Kelompok-kelompok kecil (small group)
11. Kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
12. Kelompok okupasional dan volunter
13. In-group dan out-group
14. Etnosentrisme
15. Dinamika kelompok sosial
16. Dinamika hubungan antarkelompok
17. Manusia sebagai kelompok
18. Manusia dan kehidupan kelompok
19. Kelompok Formal (Formal Group) dan Kelompok Informal (Informal Group)
20. Kelompok Sosial dengan Solidaritas Mekanis dan Solidaritas Organis
21. Pengertian Kolektif, Kesadaran Kolektif, Kolektivisme dan Istilah Kolektif lainnya
22. Pengertian Kategori Sosial dan Golongan Sosial
23. Pengertian Perilaku, Bentuk, Faktor, Proses dan Pola
24. Pengertian Adat Istiadat, Kriteria, Macam, dan Bentuknya
25. Pengertian Partikular dan Sikap Partikularisme
26. Pengertian Eksklusivisme Sosial
27. Pengertian Pluralisme, Sejarah, Tokoh, Macam, Dampak dan Manfaatnya
28. Pengertian Paternalisme dan Jenisnya
29. Dominasi
30. Pengertian Akulturasi, Proses, Bentuk, Faktor, Dampak dan Wujudnya
31. Pengertian Asimilasi, Syarat, Ciri, Faktor, dan Jenisnya
32. Pengertian Genosida, Bentuk dan Contohnya
33. Pengertian Agresif dan Perilaku Agresif
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
Post a Comment