Pengertian Variabel Penelitian, Jenis dan Hubungan antarvariabel
Table of Contents
Variabel Penelitian |
A. Pengertian Variabel Penelitian
Variabel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti dapat berubah-ubah, bermacam-macam, berbeda-beda (tentang harga, mutu, dan sebagainya). Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi oleh seorang peneliti dalam penelitiannya. Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian tanpa variabel.Demikian, variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian, sesuatu yang menjadi sasaran, dan merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur. Berikut pendapat para ahli tentang variabel penelitian:
1) Sudigdo Sastroasmoro, variabel penelitian merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lainnya.
2) Hatch dan Farhady (1981), variabel penelitian diartikan sebagai atribut atau objek yang memiliki variasi antara objek dengan objek lainnya.
3) Kidder (1981), variabel penelitian adalah suatu kualitas di mana peneliti mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut.
4) Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007), variabel penelitian adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas. Sedangkan konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.
5) Suharsimi Arikunto (1998), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi suatu titik perhatian suatu penelitian.
6) Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
7) Kerlinger (2006), variabel penelitian adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi. Variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita letakkan sembarang nilai atau bilangan.
8) Bhisma Murti (1996), variabel penelitian adalah sebuah fenomena yang memiliki variasi nilai dan variasi nilainya bisa diukur secara kuantitatif dan kualitatif.
9) Notoatmodjo (2002), variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai sifat atau ciri yang diperoleh dari penelitian tentang konsep pengertian tertentu. Sebagai contoh: umur, gen, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan lain-lain. Variabel penelitian mengandung pengertian ciri atau ukuran yang dimiliki para anggota dalam sebuah kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki kelompok lain.
B. Jenis-jenis Variabel Penelitian
a. Berdasarkan skala pengukurannya1) Variabel nominal, merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. Variabel nominal hanya dapat dikelompokkan terpisah secara kategori dan diskrit. Karena itulah variabel nominal disebut sebagai variabel diskrit. Jika dilihat dari namanya, nominal atau nomi berarti namma, maka hal itu menunjukkan kalau label atau tanda hanya dipakai untuk membedakan antarvariabel. Variabel nominal merupakan variabel yang mempunyai variasi paling sedikit. Contoh variabel nominal adalah gender, wilayah, agama dan lain-lain.
2) Variabel ordinal, adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara bertingkat. Variabel ordinal mempunyai variasi perbedaan, urutan, tingkatan, tetapi tidak mempunyai kesamaan jarak perbedaan dan tidak dapat dibandingkan. Dalam urutan ini menggambarkan adanya sebuah tingkatan atau gradasi, tetapi itu semua tidak dapat diketahui dengan pasti. Contoh variabel ordinal adalah peringkat dalam kejuaraan, di mana selisih yang menggambarkan jarak pencapaian skor atau prestasi juara satu,dua, tiga, dan seterusnya tidak dipermasalahkan. Contoh lain status sosial ekonomi : rendah, sedang, tinggi.
3) Variabel interval, adalah variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya. Variabel interval adalah variabel yang skala variabelnya dapat dibedakan, bertingkat dan mempunyai jarak yang sama dari satuan hasil pengukuran, tetapi kesamaan tersebut sifatnya tidak dapat dibandingkan dan tidak mutlak. Contoh variabel interval yaitu penerimaan raport dari hasil belajar diberikan angka 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan seterusnya. Skala penilaian dari angka 1 sampai 10 mempunyai satuan 1 per unit. Jarak antara angka 5 ke angka 6 sama saja dengan jarak angka 6 ke angka 7 dan seterusnya. Tetapi angkat tersebut tidak mempunyai arti perbandingan, yang artinya bahwa angka 5 yang diperoleh seorang siswa itu tidak berarti kalau kepintaran siswa setengah lebih baik dari siswa yang memperoleh angka 10. contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst.
4) Variabel rasio, merupakan variabel selain bersifat membedakan, mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama. Variabel rasio mempunyai skor dan dapat dibedakan, diurutkan, terdapat persamaan jarak perbedaan dan bisa dibandingkan. Contoh variabel rasio yaitu tinggi badan, seseorang yang mempunyai tinggi badan 60 cm adalah setengah dari orang yang mempunyai tinggi badan 120 cm.
b. Berdasarkan konteks hubungannya
1) Variabel bebas atau independent variables, adalah variabel yang mempunyai pengaruh atau menjadi penyebab terjadinya suatu perubahan pada variabel lain. Sehingga dapat dikatakan kalau perubahan yang terjadi pada variabel ini diasumsikan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Contoh variabel bebas (independen) yaitu apabila dalam sebuah penelitian dinyatakan akan berusaha mengungkap pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa. Maka yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar karena variabel ini tidak bergantung pada variabel lain. Sedangkan variabel prestasi siswa itu bergantung pada variabel motivasi belajar.
2) Variabel terikat atau dependent variables, adalah suatu variabel yang keberadaannya menjadi sebuah akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Disebut sebagai variabel terikat karena kondisi atau variasinya dipengaruhi atau terikat oleh variasi variabel yang lain. Contoh variabel terikat adalah jika seorang peneliti akan mengungkap pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa maka variabel terikatnya yaitu prestasi belajar siswa. Variabel tersebut disebut variabel terikat karena baik dan tidaknya prestasi siswa itu bergantung pada variabel motivasi belajarnya.
3) Variabel Kontrol/ Control Variable, adalah variabel yang dikendalikan atau dibatasi pengaruhnya sehingga tidak berpengaruh terhadap gejala yang diteliti. Atau bisa juga dikatakan bahwa dampak dari variabel bebas terhadap variabel terkait tidak dipengaruhi oleh adanya faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol biasanya digunakan peneliti apabila hendak melakukan sebuah penelitian yang sifatnya membandingkan, selain itu digunakan untuk mengurangi kompleksitas permasalahan yang sedang diteliti. Contoh variabel kontrol adalah pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa. Yang menjadi variabel bebas adalah metode belajar, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar siswa. Variabel yang ditentukan sama yaitu mata pelajaran misalnya pelajaran matamatika. Dengan adanya penentuan variabel kontrol, maka dampak besarnya pengaruh mengajar terhadap prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan pasti.
4) Variabel moderator atau variable intervening, merupakan variabel yang juga mempengaruhi variabel terikat, namun dalam penelitian pengaruhnya tidak diutamakan.
5) Variabel perancu (confounding variable), merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variabel antara.
6) Variabel rambang, merupakan variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel terikat namun pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian diabaikan.
c. Berdasarkan dapat tidaknya variabel penelitian dimanipulasi
1) Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti. Variabel dinamis dapat diubah baik keadaan ataupun karakteristiknya. Variabel dinamis memungkinkan dilakukan perubahan atau manipulasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh penelitinya. Perubahan tersebut bisa berupa penurunan atau peningkatan. Contoh variabel dinamis yaitu motivasi belajar, prestasi belajar, metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan, kinerja pegawai dan sebagainya.
2) Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti. Variabel statis memiliki sifat yang tetap dan tidak bisa dirubah, baik itu keberadaannya maupun karakteristiknya. Sifat-sifat tersebut dalam kondisi yang normal akan sulit untuk dirubah. Contoh variabel statis yaitu jenis kelamin, umur, status perkawinan, tempat tinggal, status sosial ekonomi dan sebagainya.
d. Berdasarkan Urgensi Faktual
1) Variabel Konseptual, adalah variabel yang secara fakta tidak terlihat dan tersembunyi di dalam sebuah konsep. Variabel konsep hanya dapat diketahui berdasarkan dari indikator yang terlihat. Contoh variabel konseptual yaitu motivasi belajar, konsep diri, minat, bakat, kinerja dan yang lainnya. Dikarenakan tersembunyi dalam konsep, maka tingkat keakuratan data yang ada pada variabel konsep itu bergantung pada keakuratan indikator dari beberapa konsep yang telah dikembangkan peneliti.
2) Variabel Faktual, yaitu variabel yang ada di dalam faktanya. Contoh variabel faktual adalah gen, usia, pendidikan, asal daerah, asal sekolah, agama dan lain sebagainya. Dikarenakan sifatnya yang faktual, maka jika terjadi kesalahan dalam pengumpulan data itu bukanlah kesalahan dari instrumen, namun respondennya, misalnya responden tidak jujur (ada sifat-sifat buruk pada responden).
e. Berdasarkan Penampilan Waktu Pengukuran
1) Variabel Maksimalis, yaitu variabel yang pada saat proses pengumpulan data, ada dorongan terhadap responden supaya menunjukkan penampilan yang maksimal. Contoh variabel maksimalis yaitu bakat, kreativitas dan prestasi.
2) Variabel Tipikalis, yaitu variabel yang pada saat proses pengumpulan data tidak adanya dorongan terhadap responden dalam hal menunjukkan penampilan yang secara maksimal, tetapi lebih pada kejujuran diri terhadap variabel yang diukur. Contoh variabel tipikalis adalah kepribadian, minat, sikap terhadap pelajaran tertentu dan lain-lain.
C. Hubungan Antar Variabel Penelitian
1) Hubungan asimetris, pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan variabel atau variabel-variabel terikat. Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel. Contoh: hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga tinggi.
variabel bivariat |
variabel multivariat |
Variabel Simetris |
Variabel timbal balik |
Dari berbagai sumber
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Lihat Juga
1. Pengambilan sampel dari populasi tak-terhingga dan tak-jelas
2. Metode-metode dalam sosiologi
3. Manfaat penelitian sosiologis bagi pembangunan
4. Jenis-jenis penelitian sosial
5. Jenis-jenis metode penelitian sosiologi dan contohnya
6. Metode untuk ilmu-ilmu sosial
7. Pengertian Metode Ilmiah, Unsur, Kriteria dan Langkah-langkahnya
8. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik-teknik Desain Penelitian
9. Pengertian Penalaran, Ciri, Tahap, Syarat, Metode serta Kesalahan Nalar
10. Pengertian Hipotesis, Karakteristik, Fungsi, Tahap Perumusan dan Jenisnya
11. Pengertian Data, Sumber, Jenis, Fungsi dan Metode Pengumpulan Data
12. Pengertian Laporan Penelitian: Ciri, Jenis, Tujuan, Cara, Sistematika dan Contohnya
13. Pengertian Objektivitas dalam Ilmu Pengetahuan
14. Pengertian Skeptisisme, Skeptisisme dalam Ilmu Pengetahuan, dan Perbedaannya dengan Sikap Kritis dan Berpikir Negatif
15. Pengertian Topik Penelitian, Unsur, Ciri, dan Cara Menentukannya
16. Pengertian Diskusi, Unsur, Prinsip, Tujuan, Manfaat, Langkah-langkah, Jenis dan Laporan Hasil Diskusi
Tokoh, Biografi, Pemikiran, Teori, dan Karya yang terkait materi
1. Aristoteles
2. Edmund Husserl
3. Harlod Garfinkel
Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 4. Rancangan Penelitian Sosial (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 5. Pengumpulan Data dalam Penelitian (KTSP)
3. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 6. Pengolahan Data (KTSP)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 7. Penulisan Laporan Penelitian (KTSP)
5. Materi Sosiologi Kelas X Bab 4.1 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas X Bab 4.2 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas X Bab 5.1 Pengumpulan Data dalam Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas X Bab 5.2 Pengumpulan Data dalam Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
9. Materi Sosiologi Kelas X Bab 6.1 Pengolahan dan Analisis Data (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas X Bab 6.2 Pengolahan dan Analisis Data (Kurikulum Revisi 2016)
11. Materi Sosiologi Kelas X Bab 7.1 Laporan Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Sosiologi Kelas X Bab 7.2 Laporan Penelitian (Kurikulum Revisi 2016)
13. Materi Ujian Nasional Kompetensi Jenis Penelitian Sosial
14. Materi Ujian Nasional Kompetensi Langkah-Langkah Penelitian Sosial
15. Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial
16. Materi Ujian Nasional Kompetensi Manfaat Hasil Penelitian
Post a Comment