Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 2: Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan proses berpikir dan penelitian sosial.
2. Peserta didik diharapkan mampu menentukan topik penelitian dari keragaman gejala sosial sebagai fokus penelitian.
3. Peserta didik diharapkan mampu menyusun rancangan penelitian sosial.
4. Peserta didik diharapkan mampu menyusun instrumen dan melakukan pengumpulan data penelitian.
5. Peserta didik diharapkan mampu mengolah dan menganalisis data penelitian.
6. Peserta didik diharapkan mampu menyusun laporan penelitian.
7. Peserta didik diharapkan mampu mengomunikasikan atau memublikasikan laporan penelitian yang telah disusun.
A. Hakikat Penelitian
1. Proses Berpikir (Penalaran)
Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Ada dua hal yang menyebabkan proses tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut.
b. Manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu.
Dengan kemampuan bernalar yang dikomunikasikan dalam bahasa, manusia mampu menemukan pengetahuan yang benar. Penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Logis, yaitu sesuai dengan logika. Secara singkat, logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus dan tepat. Dalam logika, berbagai hal ditimbang secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
b. Analitis, yaitu bersifat analisis. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Ada dua jenis penalaran yang sangat penting dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.
a. Deduksi, yaitu proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus.
b. Induksi, yaitu metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk menentukan hukum umum. Kesimpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung kesimpulan.
2. Pengertian Penelitian
Ada beberapa pendapat ahli tentang penelitian, antara lain sebagai berikut.
a. Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
b. Supranto, penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar hati-hati, dan sistematis.
c. Sutrisno Hadi, penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi masih diragukan kebenarannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.
a. Penelitian adalah usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya, yang dilakukan dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu.
b. Penelitian adalah aktivitas ilmiah yang menggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk menguji satu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah di dalam dunia empiris melalui pengumpulan data (data collecting).
c. Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Baca Juga: Pengertian Berpikir Ilmiah, Metode, dan Tahapannya
3. Kegunaan dan Syarat Penelitian
Ditinjau dari kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk melakukan hal-hal berikut.
a. Memperkuat ilmu pengetahuan.
b. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dalam mengadakan penelitian, ada tiga persyaratan penting, yaitu sebagai berikut.
a. Sistematis. Penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
b. Terencana. Penelitian dilaksanakan secara sengaja dan langkah-langkah pelaksanaannya sudah dipikirkan sebelumnya.
c. Mengikuti prosedur ilmiah. Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
4. Jenis-Jenis Penelitian
Secara garis besar, penelitian dapat dibagi dalam lima kelompok berikut.
a. Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok berikut.
1) Penelitian Dasar
Kegiatan utama penelitian dasar (basic research) adalah mengumpulkan informasi guna menyusun konsep dan hubungan, serta teori untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik yang nyata dalam masyarakat.
2) Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berusaha menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori dalam memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari- hari. Penelitian terapan diarahkan pada penggunaan hasil penelitian secara praktis dalam kehidupan sehari- hari.
Terdapat jenis lain dalam penelitian terapan, yaitu penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi ini dilakukan untuk menilai pelaksanaan suatu program.
b. Berdasarkan Metode
Menurut metodenya, penelitian dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut.
1) Penelitian Historis
Fokus kajian penelitian historis adalah peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Penelitian ini berdasarkan pada deskripsi lisan maupun tulisan dari objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif.
2) Penelitian Survei
Dalam penelitian survei, seorang peneliti berusaha untuk memperoleh informasi dari berbagai kelompok atau orang dengan cara penyebaran atau kuesioner. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.
3) Penelitian Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen, seorang peneliti merekayasa dan mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian.
4) Penelitian Observasi
Tujuan penelitian observasi adalah memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan. Melalui penelitian observasi, seorang peneliti dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial suatu masyarakat yang sulit diketahui dengan metode lainnya.
c. Berdasarkan Taraf Pemberian Informasi
Berdasarkan taraf pemberian informasi, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
1) Penelitian Eksploratif
Penelitian ini menggali suatu gejala yang masih baru dan biasanya menghasilkan teori-teori baru atau pengembangan teori yang sudah ada. Penelitian ini memiliki sifat kreatif, fleksibel, serta terbuka pada berbagai informasi yang ada.
Penelitian ini biasa diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan "apa" dan "siapa". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan gagasan dasar mengenai topik baru dan memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
Baca Juga: Pengertian Penelitian Eksplorasi, Ciri, Tujuan, Jenis, Keuntungan, dan Kerugiannya
2) Penelitian Deskriptif
Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail tentang suatu gejala atau fenomena. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian eksploratif. Penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail gagasan-gagasan dasar yang dihasilkan penelitian eksploratif.
Penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan "bagaimana". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat kategori atau pola.
Baca Juga: Pengertian Penelitian Deskriptif, Kriteria, Ciri, Tujuan, Jenis, Langkah, Kelebihan, dan Kekurangannya
3) Penelitian Eksplanasi
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat.
Penelitian ini seringkali diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan mengapa dalam upaya mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian eksplanasi adalah menghubungkan pola-pola yang berbeda tetapi memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat.
Baca Juga: Pengertian Penelitian Eksplanasi dan Tipe Pertanyaannya
d. Berdasarkan Jenis Data
Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan, penelitian dapat dibagi menjadi dua di antaranya,
1) Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan. Penelitian ini hanya melihat data pada lapisan permukaan, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan besarnya penghasilan.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Pendekatan penelitian ini menggunakan teknik survei.
2) Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang diperoleh. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis penelitian ini tidak dianalisis dengan statistik.
e. Berdasarkan Tempat Pelaksanaan
Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan seperti,
1) Penelitian Laboratorium
Penelitian ini dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data, melakukan analisis, mengadakan tes, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data sehingga kecenderungan gerak gejala sosial dalam suatu masyarakat tertentu dapat diramalkan.
Baca Juga: Pengertian Penelitian Laboratorium, Tujuan, Kelebihan, dan Kekurangannya
Objek penelitian ini dapat berupa masalah yang bersifat teoretis dan praktis. Biasanya, penelitian laboratorium dilakukan oleh sebuah tim dengan anggota dari berbagai disiplin ilmu.
2) Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dalam kehidupan sebenarnya. Penelitian ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus realitas yang tengah terjadi pada masyarakat.
Baca Juga: Pengertian Penelitian Lapangan, Hal yang Diperlukan, Langkah, Catatan, Kelebihan, dan Kekurangannya
3) Penelitian Perpustakaan (Kepustakaan)
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai materi yang terdapat di perpustakaan, contohnya buku, jurnal, majalah, naskah, catatan, kisah sejarah, dan dokumen lainnya.
Data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan pada hakikatnya menjadi fondasi dan alat utama bagi praktik penelitian lapangan.
5. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah metode atau cara yang akan dipakai dalam melaksanakan penelitian. Penentuan pendekatan sangat berpengaruh terhadap penentuan variabel atau objek penelitian, subjek penelitian, serta sumber perolehan data.
Dalam penelitian, terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek berikut di antaranya,
Selain memiliki perbedaan, kedua pendekatan tersebut juga memiliki sejumlah persamaan. Beberapa persamaan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pada tahap awal, kedua pendekatan sama-sama berusaha untuk meneliti tema yang bersifat umum.
b. Dalam mencari informasi awal, kedua pendekatan terkadang menggunakan metode yang sama, seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.
c. Data yang telah diperoleh sama-sama diolah dan kemudian dibuat laporan penelitian.
6. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti
Beberapa sikap yang diharapkan ada dalam diri seorang peneliti adalah:
a. Objektif. Dapat memisahkan perasaan pribadi dan fakta, bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan, dan tidak memasukkan perasaan pribadi yang sifatnya subjektif.
b. Kompeten. Memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik tertentu.
c. Faktual. Bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh
Adapun cara berpikir yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah sebagai berikut.
a. Skeptis. Selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
b. Analitis. Selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.
c. Kritis. Selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
d. Terbuka. Bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima perdapat pihak lain tentang hasil penelitiannya.
e. Jujur. Tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data
B. Tahap-Tahap Penelitian
Secara garis besar, langkah-langkah penelitian dibagi dalam tiga langkah, yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian.
1. Penyusunan Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari sebuah penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah. Rancangan penelitian sangat berguna bagi peneliti agar penelitiannya dapat berjalan benar, lancar, dan memberikan hasil yang baik.
Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah berikut.
a. Menentukan Masalah atau Topik yang akan Diteliti
Masalah itu dituangkan dalam kalimat judul atau topik suatu penelitian. Masalah yang diteliti adalah masalah yang dapat memotivasi seseorang untuk segera melaksanakan penelitian.
Baca Juga: Pengertian Rancangan Penelitian, Karakteristik, Kerangka, dan Jenisnya
Dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1) Topik penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.
2) Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti.
3) Data cukup tersedia.
4) Topik memiliki kegunaan praktis, bermanfaat, dan penting untuk diteliti.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan topik yang baik adalah sebagai berikut.
1) Topik harus ditulis dengan kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.
2) Topik harus cukup jelas, singkat, dan tepat.
3) Topik harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
4) Topik harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian, yaitu sifat dan jenis penelitian, objek yang diteliti, subjek penelitian, lokasi/daerah penelitian, dan waktu terjadinya peristiwa (tahun).
b. Melakukan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan (preliminary research) dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan peneliti agar masalahnya menjadi jelas serta menjajaki kemungkinan diteruskan atau tidaknya suatu penelitian.
Dalam melakukan studi pendahuluan, ada tiga sumber pengumpulan informasi yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut.
1) Tulisan (paper), yaitu dokumen, buku, majalah, atau bahan tertulis lainnya. Studi ini juga disebut studi kepustakaan.
2) Manusia (person), yaitu narasumber atau para ahli
3) Tempat (place), yaitu tempat, lokasi, atau benda yang berada di tempat penelitian.
Baca Juga: Pengertian Studi Pendahuluan, Manfaat, Tujuan, dan Caranya
c. Merumuskan Latar Belakang Masalah
Pada bagian latar belakang masalah, peneliti harus dapat yang mengemukakan alasan dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Dalam bagian ini dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi kepustakaannya.
Beberapa ahli menyebut kegiatan ini sebagai kegiatan prasurvei untuk memperkuat alasan seorang peneliti dalam mengambil sebuah topik permasalahan.
d. Merumuskan Masalah Penelitian
Selanjutnya, peneliti merumuskan permasalahan penelitian. Pertanyaan yang diangkat adalah "Apa yang menjadi permasalahan dalam tema ini? Langkah berikutnya adalah merancang pertanyaan penelitian.
Pertanyaan penelitian berfungsi sebagai dasar penelitian yang akan dilakukan karena merupakan hal-hal yang ingin dijawab melalui penelitian. Selain itu, pertanyaan penelitian menjadi "rambu-rambu sehingga penelitian dapat terfokus. Seorang peneliti sebaiknya merancang pertanyaan penelitian tidak lebih dari tiga pertanyaan.
Baca Juga: Pengertian Rumusan Masalah, Fungsi, Ciri, Tujuan, Jenis, dan Caranya
e. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh.
Adapun manfaat penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui sebuah penelitian.
f. Menentukan Landasan Teori
Landasan teori merupakan telaah masalah penelitian berdasarkan teori-teori atau bacaan-bacaan. Landasan teori adalah dasar teoretis bagi peneliti untuk menjawab masalah penelitian.
Agar memiliki pengetahuan yang luas terhadap masalah penelitian, seorang peneliti harus membaca berbagai bacaan yang relevan dengan penelitian, mulai dari konsep-konsep tentang variabel penelitian hingga metodologi penelitian, seperti jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.
Ada kalanya pada bagian landasan teori dimasukkan pula definisi konsep dan definisi operasional agar pembaca lebih memahami alur penelitian tersebut. Definisi konsep adalah definisi dari variabel-variabel yang ingin diteliti. Definisi operasional merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang ingin diteliti sehingga variabel tersebut dapat diukur.
g. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan kemungkinan jawaban atas masalah penelitian. Disebut kemungkinan karena belum dibuktikan lewat penelitian di lapangan. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan variabel-variabel penelitian.
Beberapa jenis penelitian tidak memerlukan hipotesis. Contohnya, jenis penelitian deskriptif yang hanya berusaha menggambarkan masalah. Dapat dikatakan bahwa penelitian menggunakan hipotesis bertujuan menguji hipotesis tersebut. Jenis penelitian yang biasa menggunakan hipotesis antara lain penelitian eksplanasi dan eksplorasi.
Baca Juga: Pengertian Hipotesis, Karakteristik, Fungsi, Tahap, Perumusan, dan Jenisnya
Ciri-ciri sebuah hipotesis yang baik adalah sebagai berikut.
1) Bisa diterima dengan akal sehat.
2) Menyatakan hubungan antarvariabel penelitian.
3) Dapat diuji.
4) Dinyatakan secara singkat dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
5) Konsisten dengan teori dan fakta yang telah dibangun.
h. Menyusun Metodologi Penelitian
Dalam bagian metodologi, terdapat empat bagian inti, yakni jenis penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan unit analisis.
Jenis penelitian berkaitan erat dengan masalah penelitian dan cara atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian sosial, teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah kuesioner atau angket, wawancara, observasi, dan studi literatur. Teknik yang digunakan tergantung pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan sampel yang digunakan.
Dalam penelitian sosial, biasanya para peneliti menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mengurangi kesalahan atau bias data. Teknik-teknik pengumpulan data tersebut memiliki alat atau instrumen pengumpulan data masing-masing.
Baca Juga: Pengertian Instrumen Penelitian, Jenis, dan Langkah Penyusunannya
Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil analisis data merupakan jawaban atas pertanyaan masalah yang diajukan peneliti pada bagian perumusan masalah. Teknik analisis data harus disesuaikan dengan jenis pendekatan penelitian.
Teknik analisis data dibagi atas dua macam teknik, yakni kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data secara kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dalam mengolah data. Teknik analisis data secara kualitatif menggunakan analisis fenomena yang terjadi di lapangan dikaitkan dengan teori yang ada. Sementara, unit analisis merupakan satuan atau objek yang diteliti.
Baca Juga: Penggunaan Metodologi Penelitian, Pendekatan, Jenis, dan Manfaatnya
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian terdiri dari langkah-langkah kegiatan berikut
a. Menentukan dan Menyusun Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sangat tergantung pada jenis dan dari mana data diperoleh. Secara umum, jenis-jenis data dapat dikelompokkan seperti
Adapun sumber informasi dalam pengumpulan data penelitian adalah subjek penelitian. Subjek penelitian kerap juga disebut responden, yaitu orang yang memberi respons atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya.
Di kalangan peneliti kualitatif, subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan, yaitu orang yang memberikan informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dijalankan.
Penentuan subjek penelitian dapat dilakukan dengan cara populasi dan sampel. Cara populasi dilakukan jika pengambilan subjek penelitian mencakup seluruh populasi. Sementara itu, cara sampel dilakukan ketika pengambilan subjek penelitian menggunakan sebagian dari populasi.
Penelitian kualitatif pada umumnya jarang menggunakan sampel sebagai subjek penelitiannya. Hal ini disebabkan jumlah subjek yang menjadi informan dalam penelitian kualitatif relatif sedikit jika dibandingkan dengan penelitian kuantitatif.
Penggunaan sampel dalam penelitian diperbolehkan selama sampel tersebut dapat mewakili populasinya dengan baik dan selama teknik pengambilan sampel dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, pemilihan sampel penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pengambilan sampel bisa dilakukan secara acak (probabilitas) dan tidak acak (nonprobabilitas).
b. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan data, antara lain sebagai berikut.
1) Survei
Survei adalah metode pengumpulan data dan informasi dari subjek penelitian dengan menggunakan instrumen berupa angket atau kuesioner. Berikut ini langkah-langkah untuk menyusun angket.
a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.
b) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran
c) Menyebarkan setiap variabel menjadi subvariabel yang lebih spesifik dan tunggal (jawaban variabel).
d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus menentukan teknik analisisnya.
2) Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dalam bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi tersebut berlangsung dalam bentuk tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dan responden. Wawancara dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Wawancara tidak berstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat garis-garis besar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Dalam jenis wawancara ini, kreativitas pewawancara sangat diperlukan karena hasil wawancara lebih banyak tergantung dari pewawancara sendiri. Jenis wawancara ini cocok untuk penelitian kasus.
b) Wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara terperinci, seperti halnya kuesioner. Wawancara terstruktur terdiri dari sederetan pertanyaan dengan Jawaban responden dibatasi pada beberapa alternatif jawaban tertentu. Pewawancara memberikan tanda centang ( ) pada pilihan jawaban yang telah tersedia.
3) Observasi
Observasi adalah aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Observasi bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari lapangan. Melalui observasi, peneliti dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial suatu masyarakat yang sulit diketahui dengan metode lainnya.
Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Semua kegiatan ini dinamakan observasi atau pengamatan langsung. Observasi dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Observasi Partisipasi. Dalam observasi partisipasi (participant observation), peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang sedang diamatinya sehingga memperoleh data yang sebenarnya. Jenis observasi ini banyak dilakukan dalam penelitian antropologis.
b) Observasi Simulasi. Dalam melakukan observasi simulasi, peneliti diharapkan dapat mensimulasikan keinginannya kepada responden. Dengan ini, responden dapat memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan peneliti.
Dalam melakukan observasi, selain menggunakan peralatan untuk mencatat, digunakan pula beberapa alat, seperti kamera dan perekam suara sehingga banyak objek pengamatan dapat direkam sehingga pengumpulan data menjadi lebih akurat.
4) Diskusi Kelompok Terpumpun
Diskusi kelompok terpumpun (Focus Group Discussion) adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebuah forum diskusi dengan tema-tema yang telah dipersiapkan oleh peneliti sejak awal.
Tujuan utama teknik pengumpulan data ini adalah menggali lebih mendalam data-data tentang fokus penilaian dan mengonfirmasi data-data lapangan. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok terpumpun, peneliti tetap harus mempersiapkan tema- tema yang akan dijadikan bahan diskusi.
Baca Juga: Pengertian Focus Group Discussion (FGD), Ciri, Alasan, Syarat, Tujuan, Jenis, Langkah, dan Manfaatnya
5) Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi yang memuat berbagai ragam kajian teori yang sangat dibutuhkan peneliti. Studi kepustakaan dapat dilakukan dari berbagai sumber, seperti buku, koran, majalah, naskah, catatan sejarah, arsip, laporan penelitian terdahulu, rekaman berita dari radio, televisi, dan media elektronik lainnya.
Pengumpulan data melalui metode studi kepustakaan memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.
a) Data yang diperoleh mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan penelitian karena dikumpulkan oleh orang lain.
b) Sulit menilai akurasi data yang disajikan.
c) Data tidak terlalu relevan dengan situasi saat ini.
Namun, penggunaan metode ini memiliki kelebihan, yaitu lebih murah dan praktis. Beberapa manfaat metode studi kepustakaan bagi seorang peneliti antara lain sebagai berikut
a) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti terdahulu.
b) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti.
c) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.
d) Memanfaatkan data sekunder.
e) Menghindarkan duplikasi penelitian.
c. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan masih dalam bentuk data mentah. Agar dapat data mentah tersebut lebih berguna dalam proses penelitian, data-data tersebut perlu diolah dan dianalisis. Proses tersebut bertujuan menyederhanakan data lapangan yang kompleks ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca.
Baca Juga: Pengertian Data, Sumber, Jenis, Fungsi, dan Metode Pengumpulan Data
Ada perbedaan proses pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
1) Pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, analisis data pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode statistik. Selain itu, pengolahan data dilakukan ketika seluruh data sudah terkumpul. Kegiatan pengolahan data, antara lain editing dan coding.
Data yang telah diedit dan diolah tadi kemudian diorganisasikan melalui tabulasi. Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data yang diperoleh dari lapangan ke dalam bentuk tabel. Tabulasi dapat dilakukan berdasarkan frekuensi data atau kelas data.
Baca Juga: Pengertian Tabulasi Data dan Macamnya
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyajikan data. Terdapat beberapa bentuk penyajian data, di antaranya adalah tabel dan grafik. Penyajian data dilakukan untuk menganalisis masalah agar mudah dicari pemecahannya.
Langkah berikutnya adalah menganalisis data. Terdapat dua fungsi analisis data secara statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif bermanfaat untuk membantu peneliti mengkomunikasikan informasi tentang data numerik.
Sementara itu, statistik inferensial membantu peneliti dalam membuat kesimpulan apakah suatu pernyataan dapat dibuat terkait dengan populasi dari mana sampel penelitian diambil.
2) Pengolahan dan analisis data pada penelitian kualitatif
Pada penelitian yang bersifat kualitatif, pengolahan data dilakukan dengan metode nonstatistik, yaitu melalui pengaturan data secara logis dan sistematis. Pengolahan data sudah mulai dilakukan sejak awal peneliti terjun ke lapangan hingga akhir penelitian.
a) Pengolahan Data Sesuai dengan Tema
Pengolahan data sesuai dengan tema diawali dengan coding. Coding adalah proses menganalisis, memerinci, mengonseptualisasikan, dan menyusun data. Kegiatan ini merupakan proses sentral yang membentuk teori-teori dari data.
Kode dapat berupa kata atau frasa pendek untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan meringkas data. Coding akan membawa peneliti pada beberapa kategori. Kategori-kategori tersebut kemudian mengarahkan peneliti pada tema tertentu yang pada akhirnya mengantarkannya pada suatu kesimpulan berupa sebuah teori.
b) Pengolahan Data Sesuai dengan Konteks
Pada hakikatnya, konteks adalah situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti melibatkan diri secara langsung dalam fenomena yang diteliti. Setiap fenomena merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan fenomena lain karena terdapat perbedaan konteks.
Oleh karena itu, peneliti diharapkan untuk selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti.
Data kualitatif sebagian besar berbentuk teks atau narasi untuk mendeskripsikan kejadian atau fenomena yang diteliti. Dalam mengolah data teks tersebut, peneliti tidak boleh memisahkan data dan informasi terlepas dari konteksnya, baik konteks sosial, historis, maupun waktu.
Data dan informasi dari lapangan akan memberikan makna yang lebih mendalam jika dilihat dalam konteksnya masing-masing. Oleh karena itu, dalam menginterpretasikan data seorang peneliti harus peka dalam memahami konteks suatu data.
c) Penyajian Data dalam Bentuk Narasi
Data kualitatif dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, atau narasi. Narasi adalah cara penyajian data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. Penyajian data menggunakan teks banyak ditemukan dalam naskah- naskah etnografi.
Penyajian data dengan teks hendaknya menggunakan ragam bahasa ilmiah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ilmiah, antara lain mengikuti kaidah- kaidah bahasa baku, menggunakan kata-kata dalam arti denotatif, menggunakan kalimat yang efektif, dan menghindari penggunaan kalimat yang bermakna ganda atau ambigu.
d) Penginterpretasian Data
Dengan melakukan interpretasi data, peneliti dapat memberi arti yang lebih luas dari berbagai penemuan yang diperoleh dari pengamatan di lapangan. Dalam menginterpretasikan data, seorang peneliti perlu mengambil jarak terhadap data supaya hasil interpretasi menjadi objektif.
Interpretasi harus dilakukan dengan hati-hati karena kualitas suatu penelitian akan sangat tergantung dari kualitas interpretasi yang dibuat peneliti terhadap data.
Interpretasi data memiliki dua aspek penting, yaitu untuk menghubungkan hasil suatu penelitian dengan penemuan pada penelitian lainnya dan untuk menghasilkan suatu konsep yang bersifat menjelaskan. Terdapat beberapa teknik yang dapat dipraktikkan dalam menginterpretasikan data, yaitu sebagai berikut.
(1) Memperluas hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan tentang hubungan dan perbedaan antara hasil analisis, penyebab, dan implikasi dari hasil analisis sebelumnya.
(2) Menghubungkan temuan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan dengan pengalaman pribadi.
(3) Memberikan pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan.
(4) Menghubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori yang sesuai dengan topik penelitian.
d. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam sebuah penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian.
Baca Juga: Pengertian Kesimpulan Penelitian, Syarat, Ciri, Jenis, dan Caranya
Pada tahap ini, kegiatan penelitian telah selesai dan tinggal mencocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, bukan berarti penelitian yang dilakukan salah atau gagal, melainkan hipotesis tersebut mungkin tidak berlaku dalam penelitian yang telah dijalankan.
Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian. Dalam menarik kesimpulan, peneliti dapat menggunakan logika deduktif dan induktif.
Kesimpulan biasanya diikuti dengan saran. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
3. Penyusunan Laporan Penelitian
Membuat laporan penelitian adalah proses menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan. Agar hasil penelitian dapat diketahui orang lain, seorang peneliti dituntut untuk menyusun hasil penelitiannya ke dalam bentuk laporan penelitian. Dengan demikian, orang lain dapat mengevaluasi hasil penelitian tersebut.
Baca Juga: Pengertian Laporan Penelitian: Ciri, Jenis, Tujuan, Cara, Sistematika, dan Contoh Formatnya
Sebelum membuat laporan penelitian, terlebih dahulu Anda harus memahami syarat-syarat penulisan laporan, antara lain sebagai berikut.
a. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu akan ditujukan.
b. Laporan penelitian harus ditulis secara lengkap. Hal ini penting karena pembaca laporan tidak mengikuti kegiatan penelitian mulai dari awal hingga akhir.
c. Dalam mengemukakan hasil penelitian, peneliti harus menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga dapat dipahami pembaca dengan berbagai latar belakang pengetahuan dan pengalaman.
d. Laporan penelitian merupakan elemen penting dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, peneliti harus menuliskan laporan penelitian dan saran dengan jelas baik, benar, dan sistematis sehingga mampu meyakinkan pembaca.
Laporan penelitian merupakan karya ilmiah. Untuk itu, penulisan laporan penelitian harus mengikuti aturan penulisan ilmiah.
Secara umum, laporan penelitian terdiri atas tiga bagian besar, yakni pendahuluan, isi atau badan laporan, dan penutup. Struktur penulisan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah menurut Borg dan Gall adalah sebagai berikut.
a. Bagian Pendahuluan (Preliminary Materials)
Bagian ini terdiri atas beberapa subbagian berikut.
1) Halaman judul. Halaman ini mencantumkan judul penelitian, penyusun, nama lembaga, nama tempat, dan tahun penyusunan.
2) Kata pengantar. Dalam kata pengantar diuraikan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa yang memberi sponsor, dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan.
3) Daftar isi. Daftar isi menunjukkan bagian-bagian dari laporan sehingga hubungan antara satu bagian dan bagian lainnya dapat dilihat. Tiap-tiap bab atau subbab dicantumkan dengan jelas sesuai dengan urutan dalam nomor halamannya, demikian pula lampiran-lampiran.
4) Daftar tabel, gambar, dan grafik Daftar ini memuat judul-judul tabel/gambar/grafik yang ada dalam laporan tersebut. Daftar ini disusun berurutan sesuai nomor pada tiap tabel/gambar/grafik.
b. Isi Laporan (Body of Paper)
Bagian ini memuat uraian tentang proses penelitian dan hasilnya. Bagian isi meliputi bab-bab berikut:
1) Bab pendahuluan. Bagian ini terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah. tujuan penelitian secara umum, dan kegunaan penelitian.
2) Bab kerangka teoretis/tinjauan pustaka. Bab ini berisi pengkajian teori yang dipergunakan pembahasan penelitian, penyusunan kerangka berpikir, dan perumusan hipotesis.
3) Bab metodologi penelitian. Bab ini menerangkan tentang tujuan penelitian secara operasional, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, dan jenis penelitian. Metodologi penelitian biasanya telah disajikan dalam rancangan penelitian.
4) Bab hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini merupakan inti laporan penelitian yang ingin diketahui oleh pembaca. Pada bagian ini, peneliti menguraikan tentang variabel yang diteliti, validitas instrumen penelitian dan proses pengumpulan data, teknik analisis, kesimpulan analisis data, penafsiran kesimpulan analisis data, dan kesimpulan pengujian hipotesis.
5) Bab kesimpulan dan saran. Bagian ini berisi deskripsi singkat mengenai masalah hipotesis dan hasil penelitian, kesimpulan penelitian dari seluruh aspek tersebut, serta pengajuan saran.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup meliputi bahan-bahan penunjang seperti berikut.
1) Daftar pustaka. Pada bagian ini disebutkan semua buku (sumber) yang digunakan sebagai penunjang dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian. Hal-hal yang perlu dikemukakan adalah nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit. Contoh: Bryman, Alan. 2012. Social Research Methods. New York: Oxford University Press.
2) Lampiran. Lampiran memuat hal-hal yang perlu diketahui pembaca, meliputi format kuesioner, wawancara, atau pengamatan, dan dokumen penting, seperti foto atau naskah tertentu.
3) Indeks. Bagian ini berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada di dalam laporan. Indeks biasanya disusun menurut abjad.
4. Mempresentasikan Laporan Penelitian
Laporan hasil penelitian yang telah selesai disusun sebaiknya dipresentasikan dalam forum diskusi kelas. Tujuan dari kegiatan diskusi adalah untuk memperkuat isi laporan sebelum laporan hasil penelitian dipresentasikan kepada kalangan yang lebih luas melalui kegiatan publikasi.
Baca Juga: Pengertian Publikasi, Publikasi Ilmiah, Tujuan, dan Jenisnya
Melalui diskusi, peneliti berpeluang memperoleh banyak masukan tentang laporan penelitian yang telah disusunnya. Dengan demikian, laporan penelitian yang akan dipublikasikan adalah benar-benar laporan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pada umumnya, terdapat tiga jenis diskusi di antaranya,
a. Diskusi panel. Diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang membahas satu topik yang menjadi perhatian umum. Dalam diskusi ini, biasanya dihadirkan beberapa pakar. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya.
b. Simposium. Pertemuan yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu masalah. Simposium menghadirkan beberapa pembicara dengan tinjauan yang berbeda-beda. Diskusi dilakukan setelah masing-masing pembicara mengemukakan pendapatnya.
c. Seminar. Pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang. Ketua sidang ini biasanya seorang pakar yang memiliki kompetensi di bidangnya. Seminar biasanya diakhiri dengan kesimpulan pendapat yang mewakili semua peserta.
5. Publikasi Laporan Penelitian
Dalam publikasi laporan penelitian, ada beberapa pertimbangan etika yang harus diperhatikan peneliti. Maylor dan Blackmon (2005) mengatakan bahwa dalam publikasi hasil penelitian, peneliti hendaknya mempertimbangkan beberapa etika penelitian berikut.
a. Menjaga privasi subjek penelitian dengan tidak memublikasikan informasi pribadi dan rahasia.
b. Data dan hasil analisis penelitian dipublikasikan dengan jujur.
c. Berhati-hati dan teliti dalam menganalisis data untuk menjaga kualitas hasil penelitian.
Publikasi laporan hasil penelitian dapat dilakukan melalui berbagai media, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak antara lain buku, koran, majalah, dan jurnal ilmiah. Adapun media elektronik antara lain radio, TV, dan internet.
Sumber:
Maryati, Kun, Juju Suryawati, Nina R. Suminar. 2022. IPS: Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta
Lihat Juga:
Program Tahunan (Prota) Sosiologi SMA Fase E (Kurikulum Merdeka)
Program Semester (Prosem) Sosiologi SMA Fase E (Kurikulum Merdeka)
Capaian Pembelajaran Sosiologi (Fase E)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Sosiologi SMA Fase E
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Sosiologi SMA Fase E (Kurikulum Merdeka)
Modul Ajar Sosiologi SMA Fase E - Bab 2PPT Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 2 Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Infografis Materi Penelitian Sosial
Video Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 2 Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Materi Alternatif: Materi Sosiologi Kelas X Bab 2: Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
PPT Alternatif: PPT Sosiologi Kelas X Bab 2. Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Video Alternatif: Video Pembelajaran Materi Sosiologi Kelas X Bab 2. Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Lembar Kerja 2. 1 Materi Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Lembar Kerja 2. 2 Materi Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Lembar Kerja 2. 3 Materi Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Soal Model AKM Sosiologi Kelas X (Fase E) Bab 2. 1 Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Soal Model AKM Sosiologi Kelas X (Fase E) Bab 2. 2 Penelitian Sosial (Kurikulum Merdeka)
Soal Model AKM Sosiologi Kelas X (Fase E) Uji Capaian Pembelajaran 1 (Kurikulum Merdeka)
Soal Uji Pemahaman Materi Bab 2:
Soal Pilihan Ganda dan Pembahasannya Klik di SINI
Soal Esai dan Pembahasannya Klik di SINI
Soal Uji Capaian Pembelajaran 1:
Soal Pilihan Ganda dan Pembahasannya Klik di SINI
Soal Esai dan Pembahasannya Klik di SINI
Materi Penelitian Sosial di Media Sosial:
https://youtu.be/7tgkl_TEIQc?si=OYdBjkaZZurlEovf
https://www.tiktok.com/@sosiologisman1cibeber/video/7365141408325356807
https://www.instagram.com/p/C6jI1ZIxBj3/
Baca Juga:
Glosarium Materi Sosiologi Kelas X Kurikulum Merdeka
Video Materi P5 tentang Perundungan (Bullying)
PPT Materi P5 tentang Perundungan (Bullying) untuk Kurikulum Merdeka
PPT Penerbit: PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 KM - BAB 2
Post a Comment